Bahaya Vape Bisa Mengganggu Kesuburan Perempuan
Jakarta, Beritasatu.com – Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Retty Ratnawati menyoroti bahaya rokok elektrik atau vape bisa mengganggu kesuburan perempuan.
Retty menuturkan, berdasarkan kajian dari Universitas North Carolina-USA pada tahun 2019 telah dibuktikan pada mice atau mencit betina bahwa terjadi keterlambatan implantasi embrio pada kandung rahim. Selain itu, terjadi jumlah sel telur yang menurun pada mencit yang diinduksi dengan vaping, sehingga kemungkinan bisa terjadi gangguan kesuburan.
“Sehingga kemungkinan keguguran juga bisa terjadi. Bisa menurunkan berat badan tikus betina,” kata Retty saat dihubungi Beritasatu.com, Kamis (19/1/2022).
Retty menambahkan, berbagai studi ditemukan bahwa rokok elektrik meskipun menghasilkan asap yang sangat kecil, namun reaksi berbagai bahan kimia yang mungkin ada dalam proses vaping, akan menghasilkan berbagai bahan kimia. Misalnya, acrolein dan benzena yang dikenal sebagai karsinogen atau bahan yang bisa menimbulkan kanker paru, diacetyl, logam berat atau timah, kadmium, formaldehyde yang memungkinkan terjadi penyakit di paru.
Adapun campuran nikotin cair yang mengandung pelarut nya propilen glikol, dieter glikol dan gliserin menghasilkan nitrosamine bahan kimia bisa memicu terjadinya kanker, infeksi paru, inflamasi, dan risiko serangan jantung.
Retty menuturkan, dampak vape pada manusia memang masih terus diperlukan studi lanjutan. Ia menegaskan, semua pihak harus memahami bahwa penggunaan vape sebagai pengganti rokok elektrik tidak bisa dinyatakan aman 100%.
“Yang harus diingat bahwa dengan vaping tidak bisa lagi dinyatakan aman seratus persen. Vaping tidak menggantikan proses untuk menghentikan seseorang sebagai perokok tembakau. Bila ingin berhenti merokok langsung saja berhenti,” pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini