Gaet Turis Israel, Arab Saudi Siap Buka Wisata Laut Merah
Jakarta, Beritasatu.com - Gaet kunjungan wisatawan Israel, Arab Saudi siap membangun jembatan yang menghubungkan negara itu dengan Mesir. Sekalipun, dua pulau yang ada di Mesir saat ini telah menjadi milik Arab, namun angka kunjungan wisatawan belum maksimal.
Dilansir dari berita Israel Globes, Arab Saudi berencana untuk membuat pulau-pulau yang ada di Laut Merah dapat terakses oleh turis Israel.
Sumber-sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Arab Saudi segera mengizinkan warga Israel untuk mendapatkan visa turis dan mengunjungi pulau Tiran ataupun Sanafir yang memiliki hotel serta kasino didalamnya.
Diketahui sebelumnya, Pulau Tiran telah didemiliterisasi sesuai dengan perjanjian normalisasi Mesir-Israel pada 1979. Namun pulau ini memiliki kepentingan strategis yang signifikan. Pasalnya, ini membentang dari Laut Merah ke Eliat, dimana daerah ini merupakan pusat ekonomi dan perdagangan Israel yang terletak di Aqaba, Yordania.
Meskipun kesepakatan ini telah dicapai pada 2016, Mesir menunda pelaksanaan perjanjian tersebut, kemungkinan karena Mesir ingin mendapatkan pengaruh bantuan militer AS.
Berdasarkan perjanjian tahun 2016, pengamat multinasional yang dipimpin AS tetap bereda di pulau Tiran selama bertahun-tahun hingga mereka diharuskan meninggalkan pulau tersebut pada akhir Desember 2022.
Laporan tersebut menyatakan bahwa kehadiran pasukan AS dimaksudkan untuk mengamankan lalu lintas Israel pada rute perdagangan jika Arab Saudi mendapatkan kan kendali dari Teluk Eliat.
Isu ini juga diangkat dalam diskusi dengan Presiden Joe Biden ketika ia mengunjungi wilayah tersebut pada musim panas lalu. Kemudian, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpilih kembali pada Desember lalu, pembicaraan ini kemudian dilanjukan kembali membahas soal keuntungan bagi turis Israel.
Mengenai prospek perdamaian dengan Arab Saudi, berbagai sumber mengatakan bahwa dengan memberikan akses kepala para wisatawan Israel ke pulau Tiran dan Sanafir secara efektif akan menunjukan keinginan Arab Saudi untuk mendorong langkah-langkah normalisasi lebih lanjut.
“Ini akan berjalan lambat, dengan lebih banyak langkah tambahan yang akan mendekatkan kedua negara, tetapi terobosan yang sebenarnya belum ada. Jadi, situasi ini perlu adanya sedikit ketenangan, kita juga akan melihat ke arah mana pemerintahan Netanyahu. Namun pada akhirnya ini merupakan kepentingan semua negara yang terlibat untuk mencapai kesepakatan,” kata sumber kepala Globes, dilansir dari Almaydeen.
Sumber: Almaydeen
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
Soal Impor Beras, Bapanas: Kami Fokus Serap Penen Dalam Negeri
Kronologi Alshad Ahmad Nikahi Nissa Saat Berpacaran dengan Tiara Andini
Asyik Ngabuburit, Pelajar SMP Hilang Terseret Arus Sungai Mahakam
Mahfud Siap Tantang DPR Uji Logika soal Transaksi Rp 349 Triliun
Senin, Amanda Bakal Diperiksa Terkait laporannya terhadap Mario Dandy
