Rabu, 22 Maret 2023

Sejarah Lontong Cap Go Meh, Akulturasi Budaya Tionghoa-Jawa

Aditya Pratama / CAH
Jumat, 3 Februari 2023 | 15:01 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Tahun Baru Imek telah usai, namun perayaan tidak serta merta berakhir. Ada satu lagi momen penting bagi masyarakat Tionghoa yaitu Cap Go Meh.

Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang diselenggarakan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Di Indonesia ada kuliner unik yaitu lontong Cap Go Meh. Sajian lontong ini diyakini merupakan adaptasi dari budaya etnis Tionghoa Indonesia yang berpadu dengan selera masyarakat asli Indonesia khususnya masyarakat Jawa.

Masyarakat Tionghoa yang menyantap sajian lontong cap go meh saat perayaan diharapkan dapat rezeki, keberuntungan, dan kemakmuran di tahun yang baru.

Sejarah Lontong Cap Go Meh, Akulturasi Budaya Tionghoa-Jawa
Rangkaian acara Pesta Budaya Cap Go Meh 2018 Kota Bogor di Jalan Suryakancana, Kota Bogor.

Lontong  Cap Go Meh dipercaya dapat memberi keberuntungan dan mengandung banyak filosofi. Contohnya lontong yang berbentuk panjang dengan tekstur padat sehingga menggambarkan simbol panjang umur. Telur yang dimasak melambangkan keberuntungan, dan kuah santan kuning melambangan emas sebagai simbol kekayaan.

Menurut sejarah, sajian lontong Cap Go Meh awalnya banyak ditemukan di kawasan pesisir Laut Jawa. Hal ini karena adanya interaksi para imigran Tionghoa yang masuk melalui jalur laut di kawasan pesisir Jawa dengan penduduk lokal. Kemudian para imigran Tionghoa mengadopsi kebudayaan setempat dan melihat adanya tradisi ketupat lebaran yang dinikmati bersama opor ayam.

Demikian sejarah lontong Cap Go Meh yang menjadi hidangan hasil perpaduan budaya Tionghoa-Jawa.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034077
1034076
1034075
1034074
1034072
1034071
1034070
1034069
1034067
1034068
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon