Rabu, 22 Maret 2023

Terapkan 5 Pilar, Pasien Diabetes Anak Bisa Hidup Normal

Theressia Silalahi / FER
Senin, 6 Februari 2023 | 16:43 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Muhammad Faizi mengungkapkan, terdapat lima pilar yang perlu diperhatikan pada kasus diabetes anak tipe 1.

Berdasarkan data IDAI, anak yang terdeteksi mengidap diabetes melitus 46 persen di antaranya berada di rentang usia 10-14 tahun. Kedua, rentang usia 5-9 tahun 31,5 persen.

"Kemudian, baru lahir 0-4 tahun, 19 persen. Di atas 14 tahun itu 3 persen dan ini peningkatannya cukup drastis hingga mencapai 70 persen dibanding sebelum tahun 2010," ungkap dr Faizi, dalam Media Briefing Virtual IDAI topik Diabetes Anak, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Faizi, dilihat dari kategori jenis kelamin, anak perempuan memiliki resiko terkena diabetes melitus yang lebih tinggi ketimbang anak laki laki, yakni 59,3 persen untuk anak perempuan dan 40,7 persen untuk anak laki-laki.

"Jumlah totalnya hingga tahun 2023 adalah 1.645 anak yang berasal dari 13 kota yang melaporkan datanya. Dengan yang tertinggi penderitanya berasal dari Jakarta dan Surabaya, dan kami yakin angkanya akan lebih besar lagi karena yang terdata di kami baru 13 kota," tambahnya.

Faizi menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada anak yang terkena diabetes militus tipe 1. Pertama, menerapkan diet dan pengaturan asupan makanan yang lebih teratur, serta tidak mengkonsumsi karbohidrat berlebih.

Kedua, memerhatikan pemberian insulin. "Pemberian insulin bukan hanya saat makan saja, tetapi sebelum tidur pemberian isulin juga harus diperhatikan," imbuhnya.

Ketiga, pemeriksaan gula darah secara teratur. "Sebaiknya, dengan cek rutin. Idealnya adalah 6-10 kali untuk pemeriksaan gula," kata Faizi.

Keempat, melakukan aktivitas yang seimbang. Pasalnya, kata Faizi, saat anak mengalami diabetes melitus, terdapat aktivitas yang perlu dilakukan untuk menyeimbangkan tubuh yaitu dengan ber-olahraga secara teratur. Kelima, mengedukasi pasien dan keluarga.

"Penyakit diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan meng-edukasi pasien dan keluarga dapat mengetahui rintangan dan pantangan yang tidak diperbolehkan untuk gejala diabetes mellitus," pungkas Faizi.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1033964
1033963
1033962
1033946
1033961
1033960
1033943
1033959
1033941
1033957
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon