Terapkan 5 Pilar, Pasien Diabetes Anak Bisa Hidup Normal
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Muhammad Faizi mengungkapkan, terdapat lima pilar yang perlu diperhatikan pada kasus diabetes anak tipe 1.
Berdasarkan data IDAI, anak yang terdeteksi mengidap diabetes melitus 46 persen di antaranya berada di rentang usia 10-14 tahun. Kedua, rentang usia 5-9 tahun 31,5 persen.
"Kemudian, baru lahir 0-4 tahun, 19 persen. Di atas 14 tahun itu 3 persen dan ini peningkatannya cukup drastis hingga mencapai 70 persen dibanding sebelum tahun 2010," ungkap dr Faizi, dalam Media Briefing Virtual IDAI topik Diabetes Anak, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Faizi, dilihat dari kategori jenis kelamin, anak perempuan memiliki resiko terkena diabetes melitus yang lebih tinggi ketimbang anak laki laki, yakni 59,3 persen untuk anak perempuan dan 40,7 persen untuk anak laki-laki.
"Jumlah totalnya hingga tahun 2023 adalah 1.645 anak yang berasal dari 13 kota yang melaporkan datanya. Dengan yang tertinggi penderitanya berasal dari Jakarta dan Surabaya, dan kami yakin angkanya akan lebih besar lagi karena yang terdata di kami baru 13 kota," tambahnya.
Faizi menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada anak yang terkena diabetes militus tipe 1. Pertama, menerapkan diet dan pengaturan asupan makanan yang lebih teratur, serta tidak mengkonsumsi karbohidrat berlebih.
Kedua, memerhatikan pemberian insulin. "Pemberian insulin bukan hanya saat makan saja, tetapi sebelum tidur pemberian isulin juga harus diperhatikan," imbuhnya.
Ketiga, pemeriksaan gula darah secara teratur. "Sebaiknya, dengan cek rutin. Idealnya adalah 6-10 kali untuk pemeriksaan gula," kata Faizi.
Keempat, melakukan aktivitas yang seimbang. Pasalnya, kata Faizi, saat anak mengalami diabetes melitus, terdapat aktivitas yang perlu dilakukan untuk menyeimbangkan tubuh yaitu dengan ber-olahraga secara teratur. Kelima, mengedukasi pasien dan keluarga.
"Penyakit diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan meng-edukasi pasien dan keluarga dapat mengetahui rintangan dan pantangan yang tidak diperbolehkan untuk gejala diabetes mellitus," pungkas Faizi.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Hari Ini, Kemenag Pantau Hilal Ramadan di 124 Lokasi
Cegah Pemalsuan Data Penduduk, BSKDN Tekankan Pentingnya Aktivasi IKD
Krisis Mereda, Harga Emas Turun Jelang Keputusan the Fed
KPPU Pantau Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan
Pekan Kesetaran Gender, Taiwan Promosikan Pemberdayaan Perempuan
Petarung Aung La N Sang Ingin Tebar Pesona MMA Asia di AS
Keramas Massal, Cara Warga Babakan Tangerang Sambut Ramadan
UBS Selamatkan Credit Suisse, Harga Minyak Melonjak
Pawai Ogoh-ogoh Jelang Nyepi Jadi Daya Tarik Wisman
