4 Fakta Menarik Film Buya Hamka Karya Sutradara Fajar Bustomi
Jakarta, Beritasatu.com - Buya Hamka adalah film biopik garapan sutradara Fajar Bustomi yang dijadwalkan akan tayang di bioskop pada 20 April 2023. Sebelum filmnya tayang, simak dulu empat fakta menarik film Buya Hamka berikut ini.
Sesuai judulnya, film ini mengangkat kisah tokoh inspiratif dari sosok pahlawan, ulama, sekaligus sastrawan Buya Hamka. Tidak hanya mengadaptasi dari sisi edukatif, Fajar Bustomi juga akan mengusung kisah romansa sang pahlawan.
Buya Hamka dikenal melalui karya novelnya yang populer, seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan beberapa buku tafsir Islam. Maka dari itu, pasti banyak yang penasaran dengan kehidupannya. Tanpa berlama-lama, di bawah ini akan dibahas empat fakta menarik film Buya Hamka.
1. Rampungkan Produksi hingga 9 Tahun
Film Buya Hamka menghabiskan waktu produksi 9 tahun. Hal itu kerap disampaikan oleh Fajar Bustomi. Adapun lama waktu tersebut terhitung mulai dari proses pra-produksi hingga rampungnya film.
Proses produksi film Falcon Pictures ini dimulai pertama kali pada 2014 ketika Din Syamsuddin menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ide tersebut disambut baik hingga akhirnya sampai kepada sang sutradara. Sejak saat itu, proses penulisan hingga penyempurnaan naskah dan alur terus dilakukan hingga memakan waktu 4 tahun.
Baru kemudian proses casting hingga syuting dimulai. Sayangnya akibat pandemi COVID-19, proses produksi film ini sempat tertunda. Proses produksi yang memakan waktu 9 tahun tersebut juga meliputi tim produksi yang membutuhkan waktu selama 30 hari demi membangun dan mempersiapkan set surau dan kincir angin pada film.
Set tersebut berlokasi di salah satu kawasan Payakumbuh, Sumatera Barat, dan berlatar belakang perbukitan yang indah. Lokasi tersebut dijadikan latar cerita Buya Hamka semasa kecil.
2. Menelan Biaya Produksi Rp 25 Miliar
Tim produksi Falcon Picture mengklaim jika proyek film Buya Hamka menghabiskan anggaran sebesar Rp 25 miliar.
Biaya tersebut digunakan untuk pemilihan lokasi syuting, yang salah satunya untuk survei syuting di Yordania, busana yang digunakan aktor dan aktris untuk menghidupkan kesan masa lampau, serta biaya Rp 3 miliar untuk makeup sang tokoh utama, Vino G Bastian.
Meski begitu, ini bukan proyek pertama Falcon yang menghabiskan biaya hingga miliaran rupiah. Sebelumnya film Bumi Manusia, yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, juga menghabiskan Rp 50 miliar untuk biaya produksinya.
3. Durasi Film 7 Jam
Tidak hanya memakan waktu dan biaya produksi yang luar biasa, film biopik ini juga durasinya luar biasa, yakni 7 jam. Meski begitu, dalam penayangannya film ini akan dibagi menjadi 3 bagian. Ketiga bagian tersebut nantinya akan memiliki latar dan tema masing-masing, sesuai dengan alur ceritanya. Dimulai dari kehidupan masa kecil Buya Hamka di Sumatera Barat hingga saat dirinya mengenyam pendidikan ke Mesir.
Film ini akan menyoroti bagaimana cara Buya Hamka dalam menyampaikan dakwahnya dengan santun hingga sampai masa tua pun masih menjadi tokoh yang disegani. Selain itu, film ini juga menggambarkan sisi humanis dan perjuangan sang ulama dalam pencapaian hidupnya.
4. Bertabur Bintang
Film ini dibintangi oleh sederet aktor ternama di Indonesia, diantaranya Vino G. Bastian yang menjadi Buya Hamka, Laudya Chintya Bella yang berperan sebagai Siti Raham, istri Buya Hamka, serta Reza Rahadian yang berperan sebagai Oemar Said Tjokroaminoto, seorang tokoh nasionalis.
Film Buya Hamka juga menggandeng aktor muda Rey Bong dan Beby Tsabina untuk memerankan karakter Buya Hamka dan Siti Raham remaja. Di film ini aktor aktris senior juga ikut serta, seperti Desy Ratnasari, Martino Lio, Mawar De jongh, Donny Damara,, Ayu Laksmi, Anjasmara, Mathias Muchus Verdi Solaeman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Ferry Salim, Donny Kesuma, dan Ajil Ditto.
Demikian empat fakta menarik film Buya Hamka.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini