Apa Itu Etilen Oksida, Senyawa Pemicu Kanker yang Bikin Indomie Ditarik dari Taiwan?

Jakarta, Beritasatu.com - Senyawa etilen oksida kini tengah ramai dibicarakan. Pasalnya senyawa ini diklaim memicu kanker. Apa itu etilen oksida (ethylene oxide)?
Jadi belum lama ini ramai kabar terkait mi instan asal Indonesia, yakni Indomie rasa Ayam Spesial yang mengandung zat pemicu kanker.
Jadi Departemen Kesehatan Taiwan melakukan inspeksi mendadak terhadap produk mi instan ke sejumlah toko makanan. Dari hasil inspeksi tersebut ditemukan mi instan asal Indonesia dan Malaysia mengandung kadar etilen oksida berlebih.
Apakah kandungan etilen oksida itu? Lalu apa fungsi etilen oksida pada makanan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Etilen Oksida?
Mengutip “Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida, 2,6-diisopropilnaftalena dan 9,10-Antrakinon” dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2022, etilen oksida (EtO) adalah gas beracun yang tidak berwarna, memiliki bau seperti eter, reaktif dan mudah terbakar, serta memiliki rumusan kimia Câ‚‚Hâ‚„O.
Senyawa ini umum digunakan di industri. Misalnya sebagai agen sterilisasi peralatan medis, sebagai fungisida pertanian (secara komersial sebagai campuran dengan gas inert), juga digunakan dalam sintesis organik, khususnya dalam produksi etilen glikol.
Dalam makanan, India dan Kanada menggunakan senyawa ini untuk membunuh bakteri dan jamur pada makanan. Senyawa ini juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan akrilonitril dan surfaktan non-ionik. Etilen oksida juga umum digunakan sebagai pestisida di beberapa negara.
Namun di Indonesia, penggunaan EtO sebagai pestisida telah dilarang melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida.
Adapun senyawa ini dilarang lantaran berbahaya bagi manusia. Pasalnya etilen oksida dapat berakibat fatal jika tertelan atau terhirup dan masuk ke saluran pernapasan, bisa menyebabkan alergi pada kulit, menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata, dapat merusak fertilitas. Lalu bisa juga menyebabkan pusing dan mual, serta dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.
Etilen oksida juga berpotensi menyebabkan kanker pada manusia. Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) pada tahun 2012, EtO diklasifikasikan sebagai grup 1 “Carcinogenic to humans”.
Kategori grup 1 ini digunakan ketika ada cukup bukti karsinogenisitas pada manusia. Pengecualian, agen (campuran) dapat ditempatkan dalam kategori ini ketika bukti karsinogenisitas pada manusia kurang dari cukup tetapi ada cukup bukti karsinogenisitas pada hewan percobaan dan kuat bukti pada manusia yang terpapar bahwa agen (campuran) bertindak melalui mekanisme karsinogenisitas yang relevan.
Bila etilen oksida sampai tertelan, maka akan berakibat buruk pada tubuh, khususnya bagi ibu hamil serta janinnya lantaran senyawa ini dapat merusak organ reproduksi.
Demikian penjelasan soal etilen oksida dalam produk Indomie yang tengah ramai diperbincangkan karena disebut-sebut bisa memicu kanker sehingga ditarik dari Taiwan.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Sahroni: Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Jadi Pertaruhan Nama Baik Polri
Kasus Brigadir Setyo Herlambang, Polisi Diminta Tak Berikan Pernyataan Tanpa Fakta
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri