Profil RSPI Prof Dr Sulianti Saroso yang Jadi Ikon Google Doodle Hari Ini

Jakarta, Beritasatu.com - Google Doodle hari ini, Rabu (10/5/2023) menampilkan ilustrasi salah satu tokoh kesehatan Indonesia yaitu Prof Dr Julie Sulianti Saroso. Nama tersebut juga diabadikan sebagai nama rumah sakit lalu, seperti apa profil RSPI Prof. Dr Sulianti Saroso? Berikut ulasannya.
Ilustrasi Google Doodle hari ini dipersembahkan sebagai peringatan hari ulang tahun ke-106 Prof. Dr. Sulianti Saroso. Ia merupakan salah satu dokter perempuan ternama di Indonesia.
Sesuai dengan namanya, rumah sakit Prof Dr Sulianti Saroso dikenal berkat jasanya terhadap dunia pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Tidak hanya itu, Dokter Sulianti Saroso juga berjasa akan program Keluarga Berencana (KB).
Profil RSPI Prof Dr Sulianti Saroso
Nama RSPI Prof Dr Sulianti Saroso sangat terkenal di masyarakat Indonesia saat pandemi COVID-19. Pasalnya, rumah sakit tersebut kerap dijadikan tempat perawatan dan rujukan utama untuk membendung pasien wabah COVID-19 sejak awal 2020.
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso merupakan rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Kesehatan atau rumah sakit vertikal sejak tahun 1994. RSPI Sulianti Saroso berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara.
Sebagai rumah sakit vertikal, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso memiliki tugas untuk melakukan segala kajian dan pengendalian terhadap penyakit infeksi menular. Selain itu, rumah sakit ini juga bertanggung jawab sebagai wadah penelitian bagi penyakit infeksi.
Sejarah RSPI Prof Dr Sulianti Saroso
Sejarah RSPI Prof Dr Sulianti Saroso dimulai dari dibentuknya Stasiun Karantina di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stasiun karantina didirikan dengan tujuan untuk menampung penderita penyakit cacar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Selama dibentuk sepanjang tahun 1964 hingga 1970, tempat karantina tersebut telah menampung sebanyak 2.358 penderita cacar. Dua tahun setelahnya, kegiatan di stasiun karantina baru berkurang dan Indonesia dinyatakan bebas cacar.
Setelah dinyatakan bebas cacar, maka stasiun karantina berubah menjadi Rumah Sakit Karantina berdasarkan ketentuan Kepmenkes RI Nomor 148/Menkes/SK/78 yang dikeluarkan pada 28 April 1978. RS Karantina bertugas untuk memberikan pelayanan pengobatan, perawatan, serta isolasi pengelolaan penyakit menular tertentu.
Pada Januari tahun 1994, RS Karantina resmi ditutup dan digantikan dengan RSPI Prof Dr Sulianti Saroso yang dibuka untuk umum. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Dokter Adhyatma telah meresmikan dimulainya proyek pembangunan rumah sakit tersebut.
Mengutip laman Kemenkes, dana pembangunan rumah sakit tersebut berasal dari hibah murni yang diberikan oleh Pemerintah Jepang (JICA). Peresmian RSPI Prof Dr Sulianti Saroso juga disaksikan oleh Dubes Jepang.
Peresmian tersebut berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 55/Menkes/SK/1994. Tugas RSPI Sulianti Saroso menjadi lebih luas yakni sebagai pusat rujukan nasional untuk penyakit infeksi menular dan bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Kesehatan RI.
Pada tahun 2017, sesuai dengan survei akreditasi rumah sakit, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso menjadi rumah sakit khusus kelas A. Hal itu berdasarkan atas keputusan kepala badan koordinasi penanaman modal Nomor 7/1/10/KES/PMDN/2017 tentang izin operasional RSPI menjadi rumah sakit khusus kelas A.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Seri Google Pixel 8 dan Pixel Watch 2 Meluncur 4 Oktober, Intip Bocorannya
Nasdem: Mentan SYL Tiba di Indonesia 5 Oktober, Langsung Hadap Surya Paloh
Anggota PSI Naik 13.267, Kaesang: Terima Kasih, Mari Berjuang Bersama
4
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin