10 Fakta Candi Borobudur yang Jadi Lokasi Biksu Jalan Kaki

Jakarta, Beritasatu.com - Candi Borobudur merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun internasional. Selain itu, Candi Borobudur juga menjadi tempat bagi umat Buddha untuk merayakan Waisak. Berikut ini sepuluh fakta Candi Borobudur yang jadi lokasi biksu jalan kaki.
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini banyak mencatat nilai sejarah bagi agama Buddha bahkan, telah dinobatkan sebagai candi Buddha terbesar di dunia dan sebagai salah satu warisan dunia UNESCO.
1. Tercatat Sebagai Warisan Dunia
Pada 1991, Candi Borobudur resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Pengakuan tersebut menunjukkan pentingnya Candi Borobudur sebagai warisan budaya dan tempat yang patut untuk dilestarikan secara keseluruhan.
Namun sebelum diresmikan, Candi Borobudur sempat mengalami restorasi berskala besar pada 1973. Proses restorasi tersebut dilakukan oleh UNESCO dan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kerusakan candi, membersihkan relief, dan menjaga kelestariannya.
2. Pernah Di bom
Candi Borobudur pernah mengalami pengeboman pada 21 Januari 1985 yang mengakibatkan kerusakan parah. Tercatat sekitar 60 persen dari 2.692 blok batu yang menyusun stupa telah runtuh dan hancur akibat bom teror tersebut.
3. Pernah Rusak Akibat Bencana Alam
Kerusakan lainnya adalah akibat bencana alam, gunung meletus pada 2010. Akibatnya, seluruh bagian Candi Borobudur tertutup debu vulkanik yang tebalnya mencapai 2,5 sentimeter.
Selain gunung meletus, Candi Borobudur juga beberapa kali terkena imbas gempa bumi yang melanda Yogyakarta, yakni pada 2006 dan 2010. Hal itu mengakibatkan kerusakan kecil di tubuh Candi Borobudur dan harus dilakukan pemugaran atau pengembalian kondisi fisik.
4. Arca Kerap Dicuri
Ancaman akan kerusakan bangunan candi tidak hanya terjadi akibat kondisi alam, melainkan juga beberapa tindak kriminalitas dengan mencuri beberapa bagian candi khususnya kepala arca Buddha.
Diketahui dari 504 arca, terdapat 248 arca yang dalam kondisi tanpa kepala. Hal itu diketahui lantaran kepala arca Buddha tersebut memiliki harga yang tinggi dan merupakan incaran para kolektor.
5. Dibangun Sejak Abad ke-8
Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa pada masa itu. Meskipun begitu, pembangunan candi ini memakan waktu hingga 100 tahun dan baru rampung pada masa Raja Samaratungga.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Cak Imin Tak Terpilih Indonesia dalam Bahaya, TKN Prabowo-Gibran: Semua Capres-Cawapres Putra Terbaik Bangsa


Berkolaborasi dengan B-Universe, KPU Jateng Optimistis Bisa Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Konsumsi Obat Terlarang, Pengemudi Ayla di Sukabumi Tabrak 8 Pemotor

Rosan, Airlangga, Zulhas, hingga Anis Matta Hadiri Rapat Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran di DPP Golkar

KPK Sebut Hakim Agung Gazalba Pakai Uang Gratifikasi untuk Beli Rumah dan Tanah

Buruh di Indramayu Tipu Warga Ratusan Juta dalam Seleksi Bintara Polri

Istri Siri Pelaku Pembakaran Eks Direktur RSU Padang Sidempuan Diringkus Polisi

Sule Siap Nikahi Santyka Fauziah Tahun Depan

Kenali Faktor, Gejala, dan Risiko HIV atau AIDS

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Terima Uang Terkait Putusan Kasasi Edhy Prabowo

Strategi KPU Kota Magelang Tingkatkan Partisipasi Pemilih Muda

TKN Sebut Gimik Gemoy Prabowo Itu Alami, Tak Dibuat-buat

Cekcok, Anak Wanita di Mojokerto Pukul Ayah Kandung hingga Tewas

Sempat Divonis Bebas, Hakim Agung Gazalba Saleh Dijebloskan Lagi ke Rutan KPK
2
4
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo