Agar Sesuai Syariat Agama, Begini Cara Memilih Lokasi Kuliner Halal

Jakarta, Beritasatu.com - Lokasi kuliner halal saat ini di Indonesia memang sudah banyak beredar. Namun, meski masyoritas masyarakat muslim di Tanah Air banyak, tak sedikit dari mereka yang belum tahu ada bahan-bahan makanan yang ternyata secara syariat agama Islam itu tidak diperbolehkan.
Hal itu yang membuat influencer kuliner halal yang juga Brand Ambassador Momasa, Dian Widayanti memberikan tips bagaimana cara mengetahui dan memilih bahan makanan dan kuliner agar halal untuk dimakan sesuai syariat agama.
"Sebenarnya kalau di Indonesia sendiri banyak restoran-restoran di Indonesia yang sudah memiliki makanan halal dan itu bisa dibuktikan dengan adanya sertifikasi halal dari pemerintah misal MUI yang kita bisa lihat melalui website atau portalnya pemerintah itu. Namun demikian, banyak pula pengusaha atau juru masak bahkan masyarakat yang belum mengerti bahan-bahan apa seh sebenarnya halal dan diizinkan untuk bisa membuat makanan jadi halal sehingga perlu adanya edukasi tentang makanan dan bahannya yang halal," ujar Dian Widayanti saat melaunching aplikasi Momasa di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Tak hanya itu, Dian juga menjelaskan bahwa dirinya juga berupaya terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang lokasi restoran makanan halal dan makanan yang halal yang dijual di restoran tersebut.
"Aku juga sering membuat konten tentang makanan halal termasuk lokasinya. Namun demikian bila sulit mencari sebenarnya yang paling mudah adalah cari restoran atau lokasi makanan halal dengan cara mencari logo halalnya melalui sertifkat halal yang dikeluarkan pemerintah cuman kadang kita suka cuek karena yakin lokasinya bersih pasti halal," tegasnya.
"Namun yang sulit kalau kita keluar negeri karena masing-masing negara kan pasti punya regulasi yang berbeda tentang kuliner halal. Yang jelas kalau kita diluar negeri kita cari saja restoran yang berbau timur tengah dan India juga restoran melayu yang rata-rata menyajikan makanan halal," ujarnya lagi.
Dian juga menyarankan untuk bisa mengetahui kondisi kuliner halal, masyarakat juga diminta jangan segan menanyakan langsung pada pengusaha atau pekerja restorannya apakah bahan makanan untuk kulinernya halal atau tidak.
"Yang ekstrem adalah kita harus berani nanya, apakah kulinernya dibuat dari bahan yang halal atau tidak. Tapi untuk sampai level itu, kita juga harus tahu bahan apa seh yang dikategorikan bahan yang halal atau tidak. Misal cuka minyak yang mengandung alkohol atau disini biasa dibilang kecap minyak. Karena kalau memang bahannya saja tidak halal sedikit atau banyak dipakainya maka makanannya juga jadi tidak halal," ungkapnya.
Dian juga menyatakan bahwa adanya aplikasi seperti disajikan aplikasi Momasa itu juga penting sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk bisa mengetahui kuliner halal yang bisa disantap termasuk bahannya.
"Aplikasi seperti Momasa ini penting untuk kita untuk bisa mengetahui lokasi restoran mana yang menyajikan makanan halal termasuk bahannya apakah halal atau tidak. Dan yang paling aman adalah dengan kita bisa memasaknya sendiri tentunya dengan pengetahuan bahan makanan yang dikategorikan halal," tandasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
Capres Inisial P Pilihan Projo Disebut Didukung Penuh Jokowi
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri