Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Julie Laiskodat mengatakan kain tenun, tidak hanya menjadi budaya yang harus dilestarikan. Kain tenun, kata dia, dapat menjadi potensi besar bagi pergerakan ekonomi daerah. Hal itu disampaikan Julie Laiskodat saat melakukan media visit di Berita Satu Media Holdings, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Sebagai isteri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Julie diperintahkan untuk mencari dan menggali potensi-potensi daerah yang dapat dikembangkan untuk menopang perekonomian daerah. Salah satu potensi besar yang ada di daerahnya adalah kain tenun.
“Kain tenun, dari dulu, sampai sekarang dan seterusnya akan menjadi budaya. Dari 22 kabupaten/kota di NTT, kita mempunyai 737 motif tenun yang memiliki nilai, filosofis dan cerita dari para leluhur. Hal ini menjadi kekuatan kita untuk menarik minat pangsa pasar,” kata Julie.
Diungkapkannya, kendala yang dihadapi para penenun NTT ada dua. Pertama, menyediakan benang yang tidak mudah luntur warnanya dan lebih tipis agar kain tenun yang dihasilkan tidak kaku, melainkan lembut. Kedua, pangsa pasar untuk menjual kain tenun tersebut.
Oleh karena itu, menurut anggota Komisi IV DPR ini, Dekranasda NTT hadir untuk menjawab dua kendala yang dihadapi para penenun tersebut. Dekranasda NTT memodali mereka dengan benang berstandar tinggi sehingga tidak mudah luntur dan lebih lembut.
Kemudian, Dekranasda NTT akan membeli seluruh kerajinan kain tenun dari para penenun dengan sistem cash and carry, sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakatnya.
“Untuk pemasaran, ada beberapa ajak-ajang fashion show baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ajang ini dilakukan untuk membuka pangsa pasar dan menunjukkan kepada dunia bahwa di Indonesia ada kain tenun dari NTT,” ujar Julie.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com