Jakarta, Beritasatu.com – Suntory Garuda Beverage (SGB) turut meramaikan peringatan Hari Anak Nasional 2022 dengan meresmikan fasilitas “Pengolahan Air Limbah Cuci Tangan Menjadi Air Bersih Siap Pakai” di SDI PB Soediman, Cijantung pada Senin (25/7) secara hybrid. Fasilitas ini merupakan perwujudan ide dari anak-anak dan guru SDI PB Soediman saat mengikuti “Proyek Mizu” pada akhir 2021, yakni sebuah kompetisi inovasi konservasi air antar sekolah binaan Mizuiku.
Fasilitas pengolahan limbah air tersebut bermula dari pengamatan anak-anak dan guru yang menyadari jumlah pemakaian air untuk cuci tangan di masa pandemi meningkat drastis, hampir 200% dari kondisi normal. Kondisi ini otomatis membuat jumlah limbah air melonjak sehingga muncul ide untuk membuat fasilitas pengolahan limbah air agar dapat dipergunakan kembali di berbagai keperluan sekolah. Ide ini kemudian dipresentasikan oleh guru dan anak-anak saat berpartisipasi dalam “Proyek Mizu” dan mereka berhasil meraih juara pertama.
Disampaikan dalam keterangan tertulis bahwa fasilitas pengolahan limbah air yang terdapat di SDI PB Soedirman diklaim dapat mengonservasi air rata-rata 525 liter air per hari, sekitar 15.000 liter per bulan atau setara dengan konsumsi air minum untuk 250 orang dewasa. Fasilitas pengolahan limbah ini juga membuktikan Mizuiku telah memberi dampak positif dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi kepada masyarakat.
Selain sebagai air cuci tangan, limbah air yang telah melalui proses pengolahan juga dimanfaatkan untuk beternak lele dan menyiram tumbuhan sayur, seperti pare, kacang panjang, dan lainnya. yang ada di lingkungan sekolah
Kepala Sekolah SDI PB Soediman, Edhy Sumarno menuturkan bahwa dampak konservasi air dari fasilitas pengolahan limbah air cuci tangan sangat nyata dan terukur dirasakan oleh siswa, guru, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah.
“Kami sangat bangga dengan inovasi konservasi air yang digagas oleh anak-anak didik kami. Padahal fasilitas pengolahan limbah air ini baru mencakup satu gedung kelas kami saja. Dengan keberhasilan fasilitas tersebut, terdapat dua hingga tiga gedung sekolah yang kami harapkan juga dapat kami kelola limbah airnya di kemudian hari. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada SGB yang mendukung penuh program pelestarian air bersih dan lingkungan di sekolah kami,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer & President Director Suntory Garuda Beverage Ong Yuh Hwang mengatakan, lewat ratusan sekolah binaan Mizuiku yang tersebar di enam daerah di seluruh Indonesia, Mizuiku secara bertahap telah berhasil menciptakan komunitas anak-anak usia sekolah dasar berkarakter dan lebih cinta lingkungan. Bahkan dari aspek lingkungan, tak terkira sudah hasil konservasi air bersih yang berhasil Mizuiku lakukan sejak 2019.
“Konservasi ribuan liter air bersih per bulan yang berhasil dilakukan SDI PB Soedirman ini adalah satu satu buktinya. Jadi jelas bahwa dari hari ke hari, dampak positif program Mizuiku bagi Indonesia semakin nyata. Dengan demikian, kami dari SGB, juga semakin antusias dan bersemangat untuk terus menjalankan Mizuiku di Indonesia,” kata Ong.
Pembelajaran proyek bertujuan untuk penguatan karakter profil pelajar Pancasila melalui kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui projek ini siswa memiliki kesempatan luas secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, termasuk pengolahan air limbah cuci tangan menjadi air bersih siap pakai ini.
“Tanggung jawab ini tidak hanya berada di pundak Kemendikbudristek dan sekolah-sekolah saja, namun kita semua, termasuk swasta. Oleh karena itu, saya sangat senang melihat berbagai gebrakan Mizuiku dari SGB, terlebih aktivitas-aktivitas yang mendukung kurikulum pembelajaran berbasis proyek seperti fasilitas pengolahan limbah air ini. Saya dengar ada sekolah-sekolah binaan Mizuiku lain di Gowa, Tangerang, Sidoarjo, Pati dan Banjarmasin yang juga memiliki proyek-proyek yang tak kalah hebatnya,” ungkap Zulfikri.
Tasya Kamila – selebriti Indonesia yang peduli dengan pelestarian lingkungan – juga ikut memberikan dukungan atas program-program konservasi air Mizuiku. Menurut dia, merayakan Hari Anak Nasional 2022 dengan meresmikan fasilitas pengolahan limbah air dapat menjadi contoh yang baik bagi institusi pendidikan lain. Ini berarti telah tiba waktunya bagi sekolah-sekolah agar semakin gencar mengedukasi para siswanya dengan bahan ajar pelestarian air bersih dan lingkungan.
“Sebagai seorang ibu, saya akan sangat senang dan bangga jika sekolah anak saya memiliki kepedulian besar terhadap pelestarian air bersih dan lingkungan. Apalagi saya dengar fasilitas pengolahan limbah air di SDI PB Soedirman ini menjadi bahan ajar bapak dan ibu guru untuk berbagai mata pelajaran, dari agama (hindari sikap mubazir air), tematik (hak dan kewajiban pemakaian air) hingga Bahasa Inggris “save the water.” Hal inilah yang membuat saya sangat mendukung program Mizuiku dari SGB. Karena Mizuiku memberikan edukasi keilmuan tentang pelestarian air bersih, membentuk karakter anak cinta air dari aspek paling sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, mematikan keran air jika tidak terpakai hingga memotivasi anak-anak untuk berinovasi untuk melestarikan air,” demikian penjelasannya.
Sebagai informasi, “Proyek Mizu” adalah kompetisi inovasi konservasi air antar sekolah binaan Mizuiku yang berlangsung pada Oktober hingga Desember 2021. Diikuti oleh 24 sekolah dasar, 3,430 peserta dari enam daerah di seluruh Indonesia (Jakarta, Tangerang, Bogor, Gowa, Banjarmasin dan Sidoarjo). SDI PB Soedirman berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh SDN Gunung Putri 05, Bogor (1.575 liter); SDN Periuk 6, Tangerang (2.250 liter); SD Bontomanai, Gowa (nilai konservasi air 750 liter); dan SDN Pondok Makmur, Tangerang (96 liter) sebagai juara kedua, ketiga, harapan pertama dan kedua.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com