Metode MICS, Inovasi Terkini dalam Teknik Bedah Jantung

Jakarta, Beritasatu.com - Berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka kematian mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.
Sementara, di Indonesia sendiri menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp 10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.
Dokter spesialis bedah torak kardiak dan vaskuler di RS Premier Jatinegara, dr Amin Tjubandi SP BTKV (K), mengatakan, penyakit jantung adalah penyebab kematian utama di dunia, seperti diungkapkan dalam statistik the American Heart Association's, Heart Disease and Stroke Statistics-2021 Update.
"Tren ini akan meningkat eksponensial akibat pandemi Covid-19. Lebih dari tiga perempat kematian akibat penyakit kardio vaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah, sampai sedang," kata dr Amin Tjubandi saat media gathering Premier Jatinegara Cardiac Center Comprehensive Care di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Menurut dr Amin, ada banyak faktor yang membuat angka statistik penanangan bedah kardio vaskuler di Indonesia lebih rendah. "Salah satunya adalah faktor ketersediaan infrastruktur dan teknologi, yang sampai saat ini masih relatif mahal," ujarnya.
Saat ini tengah berkembang sebuah cara bedah minimal invasif dalam bedah jantung, yang memungkinkan operasi bisa dilakukan dengan sayatan lebih sedikit, tanpa harus memotong tulang dada, dan potensi penyembuhan yang lebih cepat.
Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) inilah, sebagai prosedur operasi dengan sayatan kecil yang mulai diterapkan pada berbagai operasi bedah, termasuk pada bedah jantung.
"MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung, dimana metode pembedahan menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan setelah operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka," jelas dr Amin.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

2 Ruangan SMPN 3 Kota Probolinggo Terbakar, Puluhan Komputer Hangus

Pascabentrokan Ormas di Bitung, Wali Kota Imbau Warga Beraktvitas Normal

Tim Penyelidik TNI AU Dalami Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Super Tucano

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo