Jakarta, Beritasatu.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) menggelar harmonisasi pedoman yang membahas tentang harmonisasi pedoman kurikulum, penelitian dan juga pengabdian masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) yang dihadiri seluruh PTKH se-Indonesia.
Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija menyampaikan kurikulum harus bisa mengarah pada tercapainya visi dan misi yang sudah ditetapkan.
"Kita tidak boleh mengkonstruksi mata kuliah yang justru tidak mengarah ke pencapaian visi misi," kata I Nengah Duija dalam keterangan pers tertulis, Senin (17/10/2022).
I Nengah Duija juga menekankan akan pentingnya proses penataan keahlian dosen berbasis keilmuan. Menurutnya, jika berbasis mata kuliah akan kurang tepat karena sering berubah seiring perkembangan jalan.
Dalam hal ini, Ditjen Bimas Hindu akan berbenah salah satunya dengan menetapkan pedoman kurikulum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Termasuk kiat dalam publikasi jurnal bereputasi internasional adalah dengan membuat judul yang spesifik tetapi isinya mendalam.
Dalam harmonisasi pedoman ini tahap penyusunan dan pengembangan kurikulum diuraikan melalui beberapa tahapan di antaranya:
- Pertama, penyusunan Kurikulum Berbasis kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang berorientasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
- Kedua, penetapan profil lulusan.
- Ketiga, penyusunan capaian pembelajaran lulusan.
- Keempat, pembentukan mata kuliah dan perhitungan SKS.
- Kelima, alternatif model untuk pemenuhan masa dan beban studi.
- Keenam, jenis kegiatan pembelajaran di luar prodi dan di luar perguruan tinggi.
I Nengah Duija menuturkan, melalui pedoman tersebut diharapkan PTKH dapat melahirkan lulusan plus yaitu di samping keilmuannya diakui juga memiliki nilai plus keilmuan berbasis agama.
"Permasalahan yang dialami oleh PTKH saat ini adalah terbatasnya gedung kuliah, masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan saat ini terlalu lama, prodi terakreditasi B masih kurang. Prodi unggul belum bisa dicapai, jumlah publikasi ilmiah terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) masih sedikit dan itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk kemajuan PTKH," pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com