Pendapatan Pengemis Saat Cap Go Meh Lebih Kecil dari Imlek
Tangerang, Beritasatu.com - Puluhan pengemis berderet di pintu masuk Klenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang, Minggu (5/2/2023). Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini berharap sedekah pengunjung kelenteng di momen Cap Go Meh itu. Mereka mengaku pendapatannya saat Cap Go Meh lebih sedikit dibanding tahun baru Imlek 2 minggu lalu.
Salah satu PMKS bernama Sainah (50) mengaku baru mengantongi Rp 80.000 hasil uang pemberian sejak pagi. "Ya pendapatannya sedikit, baru mendapat Rp 80.000 dari pagi sampai sore," ujar Sainah di lokasi Klenteng Boen Tek Bio Kota, Minggu (5/2/2023) sore.
Wanita asal Tanjung Kait Tangerang itu mengaku datang ke Klenteng Boen Tek Bio sejak pagi bersama dua rekannya sama-sama pengemis. "Ia, saya bertiga," ucapnya Sainah simbari tersenyum sedikit ringan separuh wajah tertutup kerudung.
Sainah menceritakan alasannya menjadi pengemis lantaran tak memiliki pekerjaan di usia tuanya. Terlebih, dia masih mencukupi biaya sehari-hari seorang cucu yang ditinggal jauh orang tuanya. "Jadi pengemis sudah lama. Anak satu sudah kawin, tetapi sudah tidak tinggal bareng. Saya bareng sama cucu," katanya.
Di momen Tahun Baru Imlek beberapa hari lalu, Sainah mengaku mendapat pendapatan lebih banyak hasil dari mengemis. Uang hasil pemberian itu ia gunakan untuk makan sehari-hari. "Banyak, ada yang kasih ampao. Dapat Rp 200.00, tapi 2 hari, uangnya buat makan sehari-sehari aja," sebutnya.
Pantauan BTV di lokasi Klenteng Boen Tek Bio, puluhan pengemis ini kerap diusir dan diimbau oleh petugas agar tidak berada di pintu keluar masuk kelenteng.
Para pengemis ini [un bergeser beberapa meter, tetapi masih di sekitar kelenteng sambil membawa wadah sebagai alat menerima uang pemberian.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini