74 Orang di PHK, Ratusan Karyawan PT Tokai Demo Perusahaan

Depok, Beritasatu.com - Ratusan karyawan PT Tokai Dharma Indonesia (TDI) menggelar aksi demo. Mereka memprotes kebijakan perusahaan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) 74 pekerja tetap di perusahaan tersebut.
Dengan membawa pengeras suara dan poster penolakan, ratusan karyawan PT Tokai Dharma Indonesia ini berunjuk rasa di depan gerbang perusahaan. Mereka meminta pihak perusahaan untuk mengkaji ulang kebijakan PHK tersebut.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno mengatakan, aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap puluhan karyawan yang terkena PHK. Menurutnya, ada kejanggalan dari kebijakan PHK tersebut. Karena dari dua plan yang dimiliki PT Tokai, hanya satu saja yang tidak beroperasi dan kemudian dilakukan PHK.
“Kita aksi keprihatinan terhadap karyawan PT Tokai karena di PHK sepihak, padahal perusahaan ini ada dua plan. Di plan II masih normal masih bekerja dengan baik, sementara di sini (plan I) ditutup. Maka dari itu kita berjuang bahwa mereka tetap mau bekerja,” katanya di lokasi, Rabu (31/5/23).
Dia juga merasa miris atas kebijakan perusahaan. Karena PT Tokai melakukan PHK terhadap karyawan yang sedang cuci darah di rumah sakit. “Ini tentang kemanusiaan, seminggu lalu ada pegawai yang sedang cuci darah kena PHK di rumah sakit. Itu yang diperjuangkan. Kita akan menuju plan II bertemu manajemen,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang Advokasi Buruh Depok, Agustin mengaku setuju dengan kebijakan efisiensi. Namun yang dikritisi adalah kebijakan PHK dadakan karena ditolak karyawan. “Perusahaan yang tidak pernah melakukan efisiensi justru ada sesuatu, justru itu tidak sehat. Tetapi apakah efisiensi itu tiba-tiba melakukan PHK secara besar-besaran? Ini yang kami tolak,” tegasnya.
Dikatakan Agustin, efisiensi yang dilakukan seharusnya sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja. Misalnya dengan melakukan pengurangan biaya-biaya, pengurangan upah di level direksi serta jam kerja dan lembur. Selanjutnya mengurangi pekerja kontrak yang sudah jatuh tempo. “Kalaupun ada PHK, seharusnya dilakukan penawaran kepada pekerja yang sudah siap, bukan tiba-tiba menyatakan operasional ditutup kemudian menyatakan 74 orang di PHK, ini yang membuat pekerja tersinggung,” ungkapnya.
Dia mengaku akan terus berjuang bersama buruh hingga tuntutannya dipenuhi. Jika manajemen mengabaikan tuntutan tersebut, maka mereka akan terus melakukan aksi. “Kita tidak akan berhenti berjuang sampai ada keputusan PHK ini dihentikan,” pungkasnya.
Meski mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, namun aksi unjuk rasa ratusan karyawan ini membuat arus lalu lintas di jalan raya Bogor menuju Jakarta mengalami kemacetan panjang sejauh 2 kilometer.
BERITA TERKINI
Kampung Lukis Ruslan, Destinasi Wisata Edukasi Seni yang Diresmikan Bupati Kediri
Saksikan Bioskop Spesial BTV 5 Cowok Jagoan: Rise of The Zombies Sabtu Ini
Indonesia vs Korut Digelar Minggu, Ini Hasil dan Jadwal Lengkap Sepak Bola Asian Games 2023
Populer di Era 2006, Ini Lirik Lagu Terekam (Tak Pernah Mati) dari The Upstairs
Soal Restu Jokowi ke Kaesang, Gibran: Itu Bukan Restu Masuk PSI
1
Kokok PSI: Kaesang Sudah PSI
5
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri