ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Jakarta Naik ke Posisi Ketiga Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Penulis: Winda Destiana Putri | Editor: WDP
Kamis, 28 September 2023 | 07:22 WIB
Ilustrasi polusi di Jakarta.
Ilustrasi polusi di Jakarta. (Antara / Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, Beritasatu.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) menginformasikan bahwa kualitas udara di wilayah Jakarta saat ini masuk dalam kategori sangat tidak sehat. Hal ini didasarkan pada indeks standar pencemar udara (ISPU) yang menunjukkan angka PM 2,5 berkisar antara 200 hingga 299 pada Kamis (28/9/2023) pagi.

Dalam laporan resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, terungkap bahwa di antara lima wilayah yang dipantau, Lubang Buaya Jakarta Timur mencatat angka PM 2,5 sebesar 281. Angka tersebut mengindikasikan tingkat kualitas udara yang sangat tidak sehat, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi, tingkat berbahaya (300-500) juga sudah mendekati, yang pada umumnya dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan populasi secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, kategori sedang (51-100) mengindikasikan bahwa kualitas udara tidak berdampak signifikan pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi dapat memengaruhi tumbuhan yang sensitif, serta memiliki dampak pada nilai estetika lingkungan.

Kualitas udara yang paling baik adalah kategori baik, di mana tingkat kualitas udara tidak memberikan efek berarti pada kesehatan manusia atau hewan, dan tidak berdampak pada tumbuhan, bangunan, atau nilai estetika. Rentang PM2,5 untuk kategori ini adalah 0-50.

Selain Jakarta Timur, wilayah lain di Jakarta juga melaporkan tingkat ISPU sedang, seperti Bunderan HI Jakarta Pusat (97), Kelapa Gading Jakarta Utara (92), Jagakarsa Jakarta Selatan (73), dan Kebon Jeruk Jakarta Barat (81).

Penting untuk dicatat bahwa berdasarkan data dari situs pemantauan IQ Air Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai salah satu kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia, dengan nilai indeks 162. Kota-kota lain yang terdampak tinggi pencemaran udara termasuk Lahore, Pakistan (177) sebagai nomor satu, Baghdad, Irak (162) sebagai nomor dua, Karachi, Pakistan (160) sebagai nomor empat, dan Kuching, Malaysia (157) sebagai nomor lima.

Indeks Kualitas Udara (IKU) yang tinggi di Jakarta adalah akibat dari konsentrasi PM 2,5 yang saat ini sudah mencapai 15,2 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Data kualitas udara ini diperoleh melalui pemantauan di 20 stasiun yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di antaranya Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk), dan Jimbaran (Ancol). Kondisi ini menggarisbawahi perlunya tindakan serius untuk mengatasi masalah pencemaran udara di ibu kota. Semua pihak diharapkan bekerja sama untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik bagi masyarakat Jakarta.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kualitas Udara DKI Jakarta Pagi Ini Membaik

Kualitas Udara DKI Jakarta Pagi Ini Membaik

MEGAPOLITAN
Dokter Spesialis Anak: Polusi Udara Dapat Sebabkan Stunting

Dokter Spesialis Anak: Polusi Udara Dapat Sebabkan Stunting

LIFESTYLE
PLTU Batu Bara Sumber Polusi, PLN Didesak Cari Solusi

PLTU Batu Bara Sumber Polusi, PLN Didesak Cari Solusi

NASIONAL
PLTU Masih Sumbang Polutan, Efektivitas Scrubber Dipertanyakan

PLTU Masih Sumbang Polutan, Efektivitas Scrubber Dipertanyakan

NASIONAL
Kualitas Udara 3 Kota India Terburuk setelah Deepavali, Jakarta di Posisi Berapa?

Kualitas Udara 3 Kota India Terburuk setelah Deepavali, Jakarta di Posisi Berapa?

INTERNASIONAL
Polusi Udara New Delhi Kategori Berbahaya, Warga Mulai Gunakan Masker

Polusi Udara New Delhi Kategori Berbahaya, Warga Mulai Gunakan Masker

INTERNASIONAL

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT