Ditebang, 71 Pohon Rawan Tumbang di Jakut

Ilustrasi pohon tumbang (Antara)
Guna meminimalisir pohon tumbang, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara melakukan pemangkasan pohon yang rawan patah.
Data dari Sudin Pertamanan Jakarta Utara, sejak Januari hingga Oktober 2011, sebanyak 1.472 pohon di enam kecamatan telah dipangkas. Selain itu, sebanyak 71 pohon juga ditebang karena telah mati dan dinilai rawan tumbang.
Menurut Kasudin Pertamanan Jakarta Utara Ratna Diah Kurniati di Jakarta, hari ini, mayoritas pohon yang dipangkas merupakan jenis angsana yang memang terkenal rawan tumbang.
Dijelaskannya, pohon jenis Angsana memang rawan tumbang. Apalagi, kini usia pohon angsana banyak yang telah melebihi 20 tahun. "Pemangkasan pohon akan dilakukan secara bertahap. Selain itu juga, kami akan mengganti dengan jenis pohon yang lebih kokoh seperti Trambesi atau Bintaro," ujar Ratna.
Ia menambahkan, petugas melakukan pemangkasan sebanyak 220 pohon Angsana di jalan Cilincing Raya, Enggano sebanyak 27 pohon, Sunter Agung Tengah sebanyak 120 pohon, Danau Sunter sebanyak 275 pohon, Danau Sunter Barat sebanyak 300 pohon, dan jalan Sunter Karya sebanyak 40 pohon Angsana dan Bintaro.
Selain di Kecamatan Cilincing, pemangkasan juga dilakukan di jalan Yos Sudarso sebanyak 46 pohon Angsana, Yos Sudarso Timur sebanyak 175 pohon, Yos Sudarso pinggir Kali Plumpang sebanyak 99 pohon, dan taman jalan Bugis sebanyak 170 pohon Angsana.
Lalu, pemangkasan juga dilakukan di jalan RE Martadinata, Yos Sudarso, Sunter Agung Tengah, Danau Sunter Utara, Danau Indah, Perintis Kemerdekaan dan jalan Pegangsaan Dua untuk jenis pohon Angsana dan Trembesi sebanyak 71 pohon. Diakui Ratna, pelaksanaan penopingan belum selesai, baru berjalan sekitar 50 persen. "Diharapkan selesai pada akhir tahun ini," jelasnya.
Berdasarkan data Sudin Pertamanan tahun lalu, sebanyak 172 pohon diseluruh wilayah Jakarta Utara telah dipangkas. Sedangkan, jumlah pohon tumbang di Jakarta Utara mencapai 41 pohon, serta pohon yang patah sebanyak 37 pohon.
"Wilayah yang paling rawan terjadi pohon tumbang atau masuk zona merah, adalah kawasan Sunter dan Tanjungpriok," jelas Ratna.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, mengatakan wilayah Jakarta Utara saat ini tengah gecar dilakukan penanaman pohon. "Kami sedang melaksanakan penanaman pohon sesuai dengan program Presiden untuk menanam satu miliar pohon," ujar Bambang.
Selain itu juga, dikatakan Walikota Jakarta Utara, wilayah Jakarta Utara yang letaknya 60 persen dibawah permukaan laut, pihaknya tengah melakukan program penanaman pohon Mangrove. "Saat ini butuh dua juta pohon mangrove lagi yang perlu ditanam di kawasan Wisata Angke," tandas Walikota.
Data dari Sudin Pertamanan Jakarta Utara, sejak Januari hingga Oktober 2011, sebanyak 1.472 pohon di enam kecamatan telah dipangkas. Selain itu, sebanyak 71 pohon juga ditebang karena telah mati dan dinilai rawan tumbang.
Menurut Kasudin Pertamanan Jakarta Utara Ratna Diah Kurniati di Jakarta, hari ini, mayoritas pohon yang dipangkas merupakan jenis angsana yang memang terkenal rawan tumbang.
Dijelaskannya, pohon jenis Angsana memang rawan tumbang. Apalagi, kini usia pohon angsana banyak yang telah melebihi 20 tahun. "Pemangkasan pohon akan dilakukan secara bertahap. Selain itu juga, kami akan mengganti dengan jenis pohon yang lebih kokoh seperti Trambesi atau Bintaro," ujar Ratna.
Ia menambahkan, petugas melakukan pemangkasan sebanyak 220 pohon Angsana di jalan Cilincing Raya, Enggano sebanyak 27 pohon, Sunter Agung Tengah sebanyak 120 pohon, Danau Sunter sebanyak 275 pohon, Danau Sunter Barat sebanyak 300 pohon, dan jalan Sunter Karya sebanyak 40 pohon Angsana dan Bintaro.
Selain di Kecamatan Cilincing, pemangkasan juga dilakukan di jalan Yos Sudarso sebanyak 46 pohon Angsana, Yos Sudarso Timur sebanyak 175 pohon, Yos Sudarso pinggir Kali Plumpang sebanyak 99 pohon, dan taman jalan Bugis sebanyak 170 pohon Angsana.
Lalu, pemangkasan juga dilakukan di jalan RE Martadinata, Yos Sudarso, Sunter Agung Tengah, Danau Sunter Utara, Danau Indah, Perintis Kemerdekaan dan jalan Pegangsaan Dua untuk jenis pohon Angsana dan Trembesi sebanyak 71 pohon. Diakui Ratna, pelaksanaan penopingan belum selesai, baru berjalan sekitar 50 persen. "Diharapkan selesai pada akhir tahun ini," jelasnya.
Berdasarkan data Sudin Pertamanan tahun lalu, sebanyak 172 pohon diseluruh wilayah Jakarta Utara telah dipangkas. Sedangkan, jumlah pohon tumbang di Jakarta Utara mencapai 41 pohon, serta pohon yang patah sebanyak 37 pohon.
"Wilayah yang paling rawan terjadi pohon tumbang atau masuk zona merah, adalah kawasan Sunter dan Tanjungpriok," jelas Ratna.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, mengatakan wilayah Jakarta Utara saat ini tengah gecar dilakukan penanaman pohon. "Kami sedang melaksanakan penanaman pohon sesuai dengan program Presiden untuk menanam satu miliar pohon," ujar Bambang.
Selain itu juga, dikatakan Walikota Jakarta Utara, wilayah Jakarta Utara yang letaknya 60 persen dibawah permukaan laut, pihaknya tengah melakukan program penanaman pohon Mangrove. "Saat ini butuh dua juta pohon mangrove lagi yang perlu ditanam di kawasan Wisata Angke," tandas Walikota.
Sumber: Antara
Bagikan
BERITA TERKINI
1070060
1070032
1070045
Bursa Eropa Anjlok karena Imbal Hasil Obligasi AS ke Level Tertinggi dalam 16 Tahun
EKONOMI
52 menit yang lalu
1070059
1070052
1070036
1070033
1070031
1070030
1070021
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER
4
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin