Jakarta - Polda Metro Jaya, merespon positif kritik di balik peristiwa oknum polisi "marah-marah" di atas Bus Transjakarta, lantaran sebelumnya bus itu diduga menyerempet pengendara sepeda motor yang belum diketahui identitasnya, di Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (24/3) lalu.
Polisi menjadikan peristiwa yang kemudian diunggah ke Youtube itu, sebagai pelajaran agar dapat melayani lebih baik di tengah masyarakat.
"Berarti masyarakat berharap polisi baik dan benar-benar bersih itu cukup tinggi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/3).
Dikatakan Martinus, ke depan pihaknya akan melakukan introspeksi terkait pelaksanaan tugas anggota apakah sudah sesuai prosedur atau belum.
"Polisi juga jadi tahu bahwa pelaksanaan tugas tidak gampang untuk bekerja sehingga harus terus memperbaikinya," ungkapnya.
Ia menyampaikan, kritik masyarakat melalui media sosial cukup bagus, karena dapat membantu polisi untuk bekerja lebih baik lagi.
"Tentu kami masih mengharapkan informasi-informasi masyarakat tentang penyimpangan-penyimpangan yang terjadi yang dilakukan oleh anggota kami. Supaya kami benar-benar lebih baik dan bersih sebagaimana harapan kita semua," jelasnya.
Kendati demikian, kritik yang bersifat menghina diharapkan tidak terjadi. Sebab, dibeberapa media sosial ada penyataan masyarakat yang justru melakukan penghinaan. Semisal, menyebut polisi dengan kata-kata binatang.
"Ada satu komentar, menyebut polisi dengan nama binatang. Kami mau menyampaikan kita orang timur, orang yang santun dalam menyampaikan pendapat. Polisi itu manusia, secara agama adalah mahluk Tuhan. Kalau kita menghina mahluk Tuhan tentu menghina juga penciptanya," tegasnya.
Sementara itu, hingga kini polisi masih menelusuri siapa pengendara sepeda motor yang diduga nyaris terserempet Bus Transjakarta, di Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (24/3) lalu itu.
"Belum diketahui identitas pengendaranya. Saya imbau, siapa yang mengetahui orang tersebut agar menghubungi Polda Metro Jaya," tandasnya.
Diketahui, kronologi peristiwa itu bermula saat petugas melakukan pengaturan lalu lintas di daerah Semanggi, sekitar pukul 15.14 WIB, Selasa (24/3). Ada tiga personel Polri di sana yakni Brigadir M, Aipda KW, dan Ipda Supono.
Lalu, ada seorang pengendara sepeda motor memanggil anggota polisi yang sedang bertugas di depan pos.
Pengendara motor itu berkata kepada Aipda KW, dirinya nyaris mati karena terserempet bus Transjakarta yang dikemudikan J. Sejurus kemudian, pengendara motor itu pun langsung mengarahkan kendaraannya ke depan bus dan berhenti.
Tak lama, Brigadir M menghampiri keributan kecil yang terjadi. Kemudian, naik ke atas bus. Ada penjelasan dari Brigadir M dan meminta surat-surat. Merespon hal itu, penumpang pun berteriak-teriak sehingga memicu Brigadir M mengeluarkan penyataan yang kurang terpuji.
Informasi keributan itu akhirnya masuk ke frekuensi handy talky (HT) jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya. Agar persoalan segera tuntas, Ipda Supono diperintahkan pimpinannya untuk segera meluncur ke lokasi.
Karena tidak ada korban luka dan kerugian materi, Supono pun meminta bus untuk melanjutkan perjalanan sambil menenangkan penumpang.
Peristiwa itu, ternyata diunggah salah satu penumpang yang merekam ke situs berbagi video, Youtube dengan tajuk "Polisi Bela Motor Yang Masuk Jalur Busway Transjakarta."
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu, tergambar jelas seorang pengendara motor dan seorang polisi lalu lintas masuk ke dalam bus dan langsung menghampiri pengemudi untuk meminta surat kendaraan.
Aksi itu, direspon kemarahan penumpang. "Yang salah motor pak.. yang salah motor. Ayo kita ramai-ramai ke Polda (Metro Jaya)," teriak salah satu penumpang.
"Mohon maaf bapak-ibu, saya (pengendara) roda dua dan ini (Trans-Jakarta) roda empat. Tolong..," ucap pengendara motor yang mengenakan kemeja warna hitam.
"Tapi bapak yang salah sudah tahu ini jalur busway, gak pake helm juga," timpal penumpang, disambut sorakan penumpang lainnya.
Merespon teriakan penumpang yang menilai polisi tidak berhak menilang terkait peristiwa itu, Brigadir M pun berteriak, "Saya berhak.. Saya berhak.. Turun semua," katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini