Jakarta - Kepolisian terus menyelidiki kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Fakultas MIPA, Jurusan Biologi, Universitas Indonesia (UI), yang ditemukan mengambang di salah satu danau di kampus itu. Muncul dugaan, korban tewas akibat dibunuh.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan, memang ada indikasi korban tewas akibat dibunuh. Namun, penyidik belum bisa memastikannya.
"Indikasi mengarah ke arah sana (dibunuh) ada. Namun, belum 100 persen," ujar Heru, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/5).
Dikatakan Heru, Polda Metro Jaya dan Polres Depok, saat ini masih melakukan penyelidikan terkait apakah korban dibunuh atau tidak.
"Belum kita pastikan (dibunuh), tapi ada petunjuk. Antara lain, pada saat menggali keterangan saksi ada perbedaan. Ada indikasi, tapi kami belum ambil kesimpulan kalau dibunuh," ujarnya.
Diketahui, penyidik terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini melalui pemeriksaan saksi, olah tempat kejadian, scientific investigation, dan pemeriksaan forensik.
Ada dua tim yang bekerja untuk mengungkap penyebab kematian melalui pemeriksaan forensik. Pertama, Tim Independen Universitas Indonesia dan Tim Forensik Polri.
Sebelumnya diberitakan, korban pertama kali ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga UI, Kamis (26/3) lalu.
Penemuan mayat korban bermula ketika seorang mahasiswa UI melintas di pinggir danau itu dan melihat ada sebuah tangan muncul ke permukaan danau. Lantaran curiga, ia kemudian mengeceknya.
Kaget bukan kepalang, ternyata setelah dicek ia menemukan mayat korban. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke pihak keamanan dan polisi.