Jakarta - Kepolisian Resort (Polres) Metropolitan Jakarta Utara, Senin (14/12) berhasil menangkap enam orang yang terlibat langsung dalam aksi ratusan anggota komunitas motor yang konvoi memasuki jalan tol melalui Pintu Tol Ancol Timur, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Keenam pelaku itu diketahui merupakan para pentolan atau otak dari penghasutan para ratusan pengendara sepeda motor lainnya yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono pada Minggu (13/12) lalu sekitar Pukul 04.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Susetio Cahyadi, mengatakan pihaknya sudah melakukan penangkapan terhadap enam pesepeda motor yang melintasi jalan tol di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Utara.
"Ya, memang benar otak-otak pelakunya sudah kita tangkap semalam, ada enam orang, ya ratusan pengendara motor itu tidak akan masuk kalau tidak karena keenam orang ini, penggeraknya ini kita tangkap dan dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Susetio, Senin (14/12) kepada Suara Pembaruan.
Ia mengaku sudah membentuk tim untuk menangkap pelaku penerobosan akses masuk jalan tol sejak Minggu (13/12) siang lalu dengan melakukan apel di depan RS Puri Media, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang merupakan tempat seorang korban peluru nyasar dirawat.
"Seluruh anggota saya kumpulkan dan saya minta kepada mereka untuk menangkap otak-otak pelaku penerobosan jalan tol dalam waktu paling lama 1x24 jam, dan akhirnya mereka berhasil menangkap keenam orang itu tadi malam," tambah Susetio.
Menurut Susetio, terkait penerobosan itu para pengendara sepeda motor itu akan dijerat dengan Undang Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada seluruh pengendara sepeda motor yang melakukan konvoi di Jalan Tol Wiyoto Wiyono dan kepada keenam master mind akan dikenakan Pasal 160 ayat 1 KUHP tentang Penghasutan.
"Pelanggaran-pelanggaran seperti ini rupanya sudah dibiarkan oleh Polres selama bertahun-tahun dan belum ada penindakan tegas, makanya semalam sudah saya perintahkan anggota tangkap mereka semua dan kumpulkan sehingga bisa dilakukan pembinaan dan sanksi kepada masing-masing individu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Susetio juga meminta kerja sama dengan PJR Polda Metro Jaya, Satlantaswil Jakut, serta pihak operator jalan tol untuk bekerja sama memberantas tindakan-tindakan premanisme yang melanggar aturan dan hukum yang berlaku.
"Ini memalukan institusi Polri secara keseluruhan, bukan hanya wilayah Jakarta Utara saja, makanya saya harap setiap instansi tidak menganggap hanya dirinya yang berwenang melakukan penindakan di jalan tol, kita harus koordinasi bersama untuk mencegah aksi serupa terulang kembali," tutup Susetio.
Sebelumnya ratusan pesepeda motor menerobos Tol Wiyoto Wiyono dari Pintu Masuk Ancol, dan akhirnya keluar pada Pintu Masuk Tol Plumpang.
Meski sudah dikejar oleh anggota PJR yang mengejar dan melakukan tembakan peringatan, tapi para pesepeda motor itu tetap cuek dan terus berkendara di atas jalan Tol.
Justru tembakan peringatan yang dilakukan oleh anggota PJR mengenai seorang pengendara ojek yang ada di bawah kolong tol.
Sumber: Suara Pembaruan