Plt Gubernur DKI Cari Solusi Atasi Tawuran Warga di Manggarai
Jumat, 10 Maret 2017 | 18:27 WIB

Jakarta- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono akan melakukan pertemuan dengan dua wali kota, yakni Walikota Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat untuk mencari solusi penyelesaian tawuran warga yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Warga yang tawuran di lokasi tersebut hingga menelan korban jiwa terjadi di daerah perbatasan antara Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Selain wali kota, pihaknya juga akan mengundang Kapolres dari dua wilayah tersebut, termasuk beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Kami akan cari jalan keluar, jangka menengah. Ditambah juga kami undang pakar ahli konflik sosial dari UI. Kami coba cari solusi terbaik," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jumat (10/3).
Ia mengatakan, Wali Kota Jakarta Pusat pernah menyampaikan pemikiran kepadanya, untuk membuat pagar pemisah di antara kedua wilayah. Namun dirinya tidak yakin hal tersebut bisa menyelesaikan masalah yang ada antarwarga di sana.
"Karena ini persoalan psikologi, interaksi sosial dan persoalan energi berlebih, daripada kosong ya tawuran," katanya.
Ia mengatakan, kedua belah pihak warga juga pernah saling bertemu baik antar-RT dan tokoh, termasuk wali kota. Pada saat pertemuan itu, katanya, semuanya baik-baik saja.
Menurutnya, pemicu seringnya warga tawuran di wilayah itu karena adanya sensitivitas yang dimiliki para pemudanya. Hal tersebut karena para pemuda kerap memiliki sensitivitas bagi setiap individunya. Dengan demikian, hal kecil apa pun bisa memicu atau menyulut persoalan karena adanya sensitivitas tersebut.
"Gengsi harga diri kelompok. Nah itu kan persoalan sosial. Kami cari solusinya, bukan hanya pendekatan fisik bangun pagar tapi juga pendekatan psikologis," katanya.
Ia mengatakan, ide Gubernur DKI Jakarta petahana soal pembangunan Tempat Kumpul Kreatif (TKK), menjadi bagian solusi secara sosial. Pasalnya, hal tersebut jadi media untuk memberikan ruang dan kesempatan baru bagi generasi muda.
"Kalau energi produktif kepada TKK, ke depan orang energinya positif. Ini butuh proses panjang," pungkasnya.
Sumber: Suara Pembaruan
BERITA TERKINI
Bupati Sumenep Perangi Budaya Negatif Pemuda dengan Panggung Kreasi Anak Negeri
J-Rock, Okkay, dan Pertelon Koplo Hipnotis Pengunjung Semesta Berpesta Surabaya
3
Video: Jual Rumah Orang Tua Demi Judi Online
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri