Senin, 5 Juni 2023

Djarot: Revitalisasi Lapangan Banteng Ide Ahok

Lenny Tristia Tambun / PCN
Kamis, 10 Agustus 2017 | 17:25 WIB

Jakarta – Revitalisasi Lapangan Banteng, Pasar Baru, Jakarta Barat segera dimulai seiring dengan telah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan pengembang swasta PT Rekso Nasional Food di Balai Kota DKI, Kamis (10/8).

Dalam acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyebutkan rencana untuk revitalisasi Lapangan Banteng merupakan idenya Gubernur DKI ke-16, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Rencana itu sudah lama disampaikan Pak Ahok. Dan kami sudah berdiskusi bersama-sama untuk mencari cara bagaimana mewujudkannya,” kata Djarot dalam acara tersebut.

Ahok memikirkan bagaimana Lapangan Banteng tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh warga Jakarta selama 24 jam dengan penerangan yang cukup terang.

Advertisement

“Dan akhirnya, rencana tersebut, yang idenya datang dari Pak Ahok dapat terwujud hari ini,” ujarnya.

Revitalisasi Lapangan Banteng akan dibagi menjadi tiga zona yaitu zona Monumen Pembebasan Irian Barat, pusat olahraga dan ruang terbuka hijau (RTH) bertaraf internasional.

“Nanti di sini, juga ada lapangan sepak bola. Saya pernah datang waktu latihan Persija di Lapangan Banteng. Saya bilang, di sini akan dibangun lapangan sepak bola sehingga mereka bisa menggunakan lapangan ini untuk latihan. Atau latihan sepak bola untuk anak-anak, sehingga bisa ditemukan bibit unggul baru,” jelasnya.

Selain lapangan sepak bola, yang menjadi perhatian Ahok adalah monumen Patung Pembebasan Irian Barat. Bagi Ahok, monumen tersebut mempunyai sejarah penting bagi bangsa Indonesia, khususnya penduduk Irian Barat yang kini sudah berganti nama menjadi Papua.

“Pak Ahok pada saat itu cerita betapa pentingnya Patung Pembebasan Irian Barat. Dan banyak orang yang tidak tahu,” ungkapnya.

Djarot juga menilai banyak warga Jakarta, terutama generasi muda Indonesia, tidak mengetahui sejarah Patung Pembebasan Irian Barat. Sehingga, monumen tersebut tidak diurus dengan baik dan terlupakan begitu saja.

“Padahal patung ini merupakan simbol sejarah yang tidak boleh dilupakan generasi muda dan yang akan datang. Yaitu, warga Irian Barat dan Indonesia bersatu,” tuturnya.

Bahkan model dari patung tersebut, benar-benar warga asli Irian Barat. Warga itu diminta Presiden RI pertama, Bung Karno untuk menjadi model patung simbol untuk memutuskan rantai. “Sampai saat ini keluarga keturunan warga itu masih ada,” terangnya.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

BERITA TERKINI

Ibrahimovic: Inter Milan Tim Terbaik di Italia

SPORT 18 menit yang lalu
1049022

Kampung Wisata Purbayan Masuk 75 Besar ADWI 2023

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1049062

Mengintip Uang Real Saudi, Terkecil Rp 40 dan Terbesar 500 SR Setara Rp 2 Juta

NASIONAL 2 jam yang lalu
1049065

Ditinggal Benzema, Madrid Lirik Harry Kane

SPORT 3 jam yang lalu
1049078

Jemaah Demensia dari Majalengka Viral di Pesawat Ternyata Biasa Kasih Makan Ayam

NASIONAL 3 jam yang lalu
1049096

1 Tewas dalam Carok Massal, Suasana Bangkalan Masih Mencekam

NUSANTARA 3 jam yang lalu
1049095

Petugas Kesehatan Periksa Sampel Makanan Calhaj di Dapur Umum Asrama Haji Sukolilo Surabaya

NASIONAL 4 jam yang lalu
1049094

2 Kelompok Bentrok, Jalan Taman Siswa Yogyakarta Mencekam

NUSANTARA 4 jam yang lalu
1049093

Keren! Mahasiswa Unesa Ciptakan Inovasi Bed Pasien Otomatis

NASIONAL 4 jam yang lalu
1049091

Ganjar Pranowo Beri Contoh Proses Kreatif kepada Gen Z dan Milenial

BERSATU KAWAL PEMILU 4 jam yang lalu
1049090
Loading..
TAG TERPOPULER

ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon