Bogor, Beritasatu.com – Satu hari menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bogor, Minggu (3/11/2019) 2.000 personel disebar di 273 desa guna melakukan pengamanan. Sejauh ini polisi memastikan kondisi Kabupaten Bogor jelang pilkades aman.
Kepolres Bogor Ajun Komisaris Besar M Joni menuturkan, selain personel polisi, ada 3.000 personel gabungan dari TNI, Sat Pol PP, dan Linmas. Mereka turut membantu menyukseskan pilkades serentak.
“Satu desa akan dijaga 5 personel polisi ditambah personel lain. Hal itu dilakukan guna memastikan pilkades serentak berjalan baik dan aman. Sejauh ini, secara garis besar kondisi Kabupaten Bogor dalam keadaan kondusif dan aman,” terang Joni, ditemui di Cibinong, Jumat (1/11/2019).
Polres Bogor sudah memetakan desa yang rawan konflik. Langkah ini mulai dilakukan pencegahan melalui pendekatan personal kepada 1.064 calon kades, dan pihak penyelenggara. "Tindakan tegas bisa dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi keributan antarcalon kepala desa maupun pendukungnya," kata Joni.
Dia mengatakan, penentuan daerah rawan konflik itu berdasarkan demografis, keterlibatan ormas, juga konflik yang pernah terjadi pada pilkades sebelumnya.
"Daerah rawan di antarannya di Kecamatan Tanjungsari, Parungpanjang dan Jasinga. Penilaiannya itu karena sebelumnya pernah terjadi keributan, letak geografis yang jauh dan lainnya. Untuk derah rawan kami juga menempatkan jumlah personel tambahan pengamanan" lanjut Joni.
Sementara Bupati Bogor, Ade Yasin meminta para calon kades serta pendukungnya bisa saling menahan diri, dan tidak terprovokasi isu apa pun yang berpotensi menyebabkan terjadinya gesekan. "Momentum ini untuk membuktikan persatuan dan kesatuan, serta semangat kebersamaan dalam mewujudkan pilkades damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan sukses tanpa ekses,” papar Ade Yasin.
Ade Yasin berharap seluruh elemen masyarakat berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pilkades Serentak Kabupaten Bogor. Elemen yang dimaksud pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bindes, dan lain-lain. “Saya mengimbau jangan sampai panitia pilkades condong ke salah satu calon, harus bersikap netral, agar pelaksanaan pilkades bisa berjalan aman dan lancar,” kata Ade Yasin.
Di samping itu, ia mewanti-wanti para calon kades agar bersaing dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, semua tahapan yang dilalui sesuai dengan koridor hukum.
Sumber: BeritaSatu.com