Jakarta, Beritasatu.com - Temuan AC Nielsen baru-baru ini mendapati bahwa 49% masyarakat Indonesia lebih sering memasak di rumah daripada sebelum terjadinya wabah Covid-19. Ini sejalan pula dengan kesadaran kesehatan yang semakin meningkat. Studi lain dari SurveySensum menyebut 47% konsumen Indonesia lebih sering mengonsumsi buah-buahan dan sayur mayur.
Lestari Pratiwi, Marketing Executive Bosch Home Appliances Indonesia, mengatakan untuk memerangi virus corona, kebutuhan makanan sehat harus terus tercukupi. Sementara, guna mengurangi potensi paparan virus maka mobilitas dibatasi. Dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), frekuensi belanja kebutuhan sehari-hari pun tak meningkat.
“Anda cenderung berbelanja lebih banyak dari biasanya. Peran kulkas anda kian penting. Tak hanya untuk menyimpan, tapi bahkan menstok bahan makanan,” ungkapnya dalam keterangan pers diterima Rabu (27/5).
Menurut Lestari, pandemi Covid-19 menempatkan peralatan rumah tangga pada posisi yang semakin diperlukan pengguna. Terlebih lemari pendingin, yang membantu menjaga kesegaran bahan makanan untuk asupan sekeluarga. Fungsinya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sayangnya, belanjaan yang lebih banyak justru membuat kulkas jadi sesak, makanan di dalamnya sulit diambil, dan tanpa tahu sudah rusak atau melewati masa kadaluwarsa. “Untuk itu, penataan isi kulkas menjadi kunci,” ujarnya.
Dia membagikan beberapa taktik atur kulkas tetap apik. Pertama, blusukan kulkas caranya cek isi lemari es dan buang yang sudah basi dan telat tanggal konsumsi. Tata penempatan berdasarkan tingkat kesegarannya. Letakkan bahan makanan yang harus segera diolah di area yang mudah dilihat dan terjangkau. Biasakan untuk membuka kulkas sebelum berbelanja agar tidak kelebihan stok dan kekurangan ruang simpan.
Kedua, lanjut dia, ternyata tidak semua makanan tepat disimpan di lemari pendingin. Banyak yang beranggapan asal masuk kulkas, makanan menjadi lebih awet.Tidak saja kualitas makanan tersebut terjaga, bonusnya, ruang kulkas bisa untuk menyimpan yang lain. Ketiga, gunakan wadah transparan untuk menyimpan bahan makanan di kulkas. Dengan demikian,mudah menumpuknya untuk efisiensi ruang. “Lebih dari itu, Anda bisa menemukan makanan dengan lebih mudah, tanpa perlu mengobrak-abrik isi kulkas. Cukup menatap kotak-kotak yang tembus pandang,” jelasnya.
Selanjutnya, Lestari mengatakan hindari risiko mengonsumsi makanan yang sudah tidak layak dengan memberi label tanggal pada kotak simpan. Pilih yang tidak mudah lepas, namun tetap aman ketika dicuci (atau bahkan yang bisa ditulis ulang) untuk penggunaan berikutnya.
Sumber: BeritaSatu.com