Depok, Beritasatu.com - Kebijakan Belajar dari Rumah (BDR) yang masih dijalankan oleh Pemkot Depok memiliki efek samping yakni membengkaknya anggaran untuk pembelian kuota internet bagi siswa guna melaksanakan BDR. Hal ini tentu dirasakan memberatkan terutama bagi warga Depok yang kurang mampu.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna tak menampik hal tersebut. Dia menilai bila anggaran Covid-19 Kota Depok bisa dialokasikan untuk biaya internet siswa. Apalagi yang masuk kategori kurang mampu.
"Dana Covid-19 besar, jadi bisa dialokasikan bagi mereka yang tidak mampu untuk membeli kuota internet," kata Pradi, Rabu (29/7/2020) di Depok, Jawa Barat.
Pradi menuturkan, kebutuhan internet merupakan hal mendesak. Dirinya meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok untuk segera mempercepat bantuan tersebut.
"Anggarannya ada. Seluruh kegiatan dipangkas di 2020 ini. Mulai dari 30 persen sampai 50 persen, atau 60 persen, dari masing-masing dinas, itu kan berarti cukup besar dana yang tersedia. Tak ada salahnya jika digunakan untuk kepentingan anak-anak belajar," ujar Pradi.
Proses akan segera dilakukan Pradi dengan meminta data siswa kepada Dinas Pendidikan Kota Depok, baik sekolah negeri atau swasta. Yang terpenting, anak-anak bisa terbantu pembiayaan internetnya.
"Kami juga bisa data dengan menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA) atau koordinasi dengan pihak sekolah. Saya rasa ini bukan hal yang terlalu krusial atau rumit dan bisa sesegera mungkin dilaksanakan," tutur Pradi.
Sumber: BeritaSatu.com