Jakarta, Beritasatu.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengeklaim, penerapan ganjil genap selama masa sosialisasi empat hari terakhir mampu meningkatkan pengguna angkutan umum, seperti Transjakarta dan moda raya terpadu (MRT). Pengguna angkutan umum selama sepekan terakhir naik 3%.
"Kenaikan layanan rata-rata angkutan umum di Transjakarta, MRT, LRT (light rail transit), dan KRL (kereta rel listrik) sebesar 3%," kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Syafrin mengatakan, kenaikan penumpang masih teratasi oleh angkutan umum yang beroperasi. Saat ganjil genap diujicobakan selama sepekan terakhir, penumpang masih bisa menjalankan protokol kesehatan di angkutan umum.
Syafrin mengatakan, pihaknya juga telah menambah armada di Transjakarta. Selain itu, PT KAI juga menambah jumlah KRL guna mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut.
Ia menjelaskan, penerapan ganjil genap saat ini berbeda dengan sebelum virus corona merebak di Ibukota. Kebijakan ganjil genap sebelum wabah corona merebak adalah untuk memindahkan pergerakan orang dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Sementara itu, penerapan ganjil genap saat ini lebih kepada menjaga physical distancing dan pengaturan pekerja sudah dibagi shift dan tetap menjalankan bekerja dari rumah hingga 50%.
"Sehingga pergerakan orang dengan kendaraan pribadi itu menjadi indikator utama tinggi atau tidaknya mobilitas warga," jelasnya.
Penerapan ganjil genap, dikatakan Syafrin, berhasil menurunkan jumlah kendaraan pribadi hingga 4%. Tak hanya itu, penerapan ganjil genap juga berhasil memangkas tiap antrean di persimpangan jalan di Jakarta.
"Jadi hasil evaluasi kami khususnya pada mulai Senin hingga Rabu itu terjadi penurunan, rata-rata sekitar 4%," katanya.
Sumber: BeritaSatu.com