Jakarta, Beritasatu.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengatakan, antrean pengguna kereta rel listrik (KRL) di sejumlah stasiun saat ini lebih lancar lantaran mayoritas penumpang telah memiliki kartu multitrip (KMT). Meski tetap terdapat antrean, namun pengguna KRL dapat bergerak dengan lancar di sejumlah stasiun dengan kapasitas penumpang terbesar.
“Pengguna KRL dapat bergerak lancar karena mayoritas pengguna telah memakai kartu multi trip (KMT), kartu uang elektronik bank, maupun tiket kode QR,” ujar VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, Senin (10/8/2020).
Dia menjelaskan, dengan menggunakan pilihan transaksi nontunai tersebut, setidaknya para pengguna tidak perlu antre di loket untuk membeli atau mengisi ulang tiket harian berjaminan (THB) maupun antre melakukan pengembalian uang jaminan setelah menggunakan KRL. “Dua proses antrean tersebut dapat diminimalisasi,” tuturnya.
Saat ini, kata Anne, persentase pengguna KRL yang memanfaatkan transaksi nontunai mencapai 77 persen, yang terdiri dari 52 persen menggunakan KMT, sebanyak 25 persen menggunakan kartu uang elektronik bank dan pengguna THB hanya sebesar 23 persen.
“Bertambahnya pengguna yang memanfaatkan transaksi nontunai tidak lepas dari delapan stasiun yang telah ditetapkan sebagai stasiun khusus KMT,” katanya.
Delapan stasiun yang telah menerapkan transaksi nontunai yaitu Stasiun Bogor, Cilebut, Cikarang, Palmerah, UI, Sudirman, Cikini, dan Taman Kota.
PT KCI secara bertahap juga akan menambah jumlah stasiun KMT ini pada waktu yang akan datang. “Bertransaksi secara nontunai juga dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 dari uang yang dapat menjadi media penularan serta mengurangi interaksi langsung dengan petugas,” ungkapnya.
Pantauan KCI Senin (10/8/2020) hingga pukul 08.00 WIB tercatat jumlah pengguna KRL mencapai 108.916, tidak jauh berbeda dengan Senin 3 Agustus lalu pada waktu yang sama ketika tercatat 109.116 pengguna KRL.
KCI kembali mengajak seluruh pengguna KRL untuk mengikuti berbagai protokol kesehatan yang ada, terutama menggunakan masker. Penggunaan masker telah diwajibkan sejak bulan April lalu.
“Para pengguna yang tidak menggunakan masker tidak diizinkan untuk masuk ke area stasiun dan menggunakan KRL,” imbuhnya.
Sumber: BeritaSatu.com