Bekasi, Beritasatu.com – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan jajaran Polrestro Bekasi Kota dan Kodim 0507/Kota Bekasi menggiatkan kembali fungsi pengawasan RW Siaga. RW Siaga merupakan program pemerintah daerah bersama jajaran terkait dalam melakukan penerapan protokol kesehatan, menjaga keamanan di masa pandemi dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.
RW Siaga meliputi tiga sektor pengawasan yakni ketahanan pangan (Kodim 0507/Kota Bekasi), zero kriminal (Kapolrestro Bekasi Kota) dan zero Covid-19 (Wali Kota Bekasi).
“Pengawasan aktivitas warga telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Salah satunya, adalah dengan RW Siaga. Kita sudah jalankan, program RW Siaga hingga sekarang,” ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (10/9/2020).
Pemkot Bekasi mendata, tingkat kepositifan Covid-19 (positivity rate/PR) di wilayahnya cukup tinggi. Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menambahkan angka PR mencapai 1,55 persen, yang dianggap cukup tinggi.
“Saat ini, tingkat PR 1,55 persen, cukup tinggi. Kami berupaya dengan mengoptimalkan RW Siaga yang merupakan sinergi tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan Pemkot Bekasi,” ujar Tri.
Selain itu, kata Tri, terjadi peningkatan kasus Covid-19 rata-rata mencapai 30-40 kasus per hari di Kota Bekasi. Sehingga kapasitas tempat tidur pasien yang dimiliki Pemkot Bekasi sebanyak 578 unit, akan terisi dalam sepekan ke depan.
“Saat ini, sudah diisi oleh 386 pasien sehingga masih memiliki cadangan 192 tempat tidur. Kalau minggu depan peningkatannya sangat signifikan seperti minggu ini, kita akan mengalami kesulitan penyediaan tempat tidur,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemkot Bekasi tengah menyiapkan Stadion Patriot Candrabhaga sebagai cadangan layanan rawat inap, di luar rumah sakit swasta dan rumah sakit rujukan yakni RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi serta beberapa rumah sakit daerah milik pemerintah daerah.
“Kita juga melakukan pemeriksaan secara masif melalui swab hingga hari ini sudah mencapai 38.000 dan rapid test mencapai sekitar 60.000. Sedangkan, cadangan yang kita miliki yakni swab 10.000 dan rapid test 52.000,” katanya.
Di Kota Bekasi, lanjut Tri, pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah maupun isolasi di rumah sakit merupakan pasien yang berusia produktif yakni 20-50 tahun, sebanyak 60 persen dan sisanya 40 persen di luar usia produktif.
Sumber: BeritaSatu.com