Jakarta, Beritasatu.com- Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria mengungkap, sejumlah kendala pengiriman pasien isolasi mandiri ke RS yang disediakan pemerintah. Kendala di lapangan seperti masalah transportasi yakni ambulans.
“Ini yang terlihat sendiri banyak sekali ambulans yang mengantri, mau masuk ke Wisma Atlet jadi problem. Itu temuan kami di lapangan,” ujar Iman Satria di Jakarta, Senin (21/9/2020).
Masalah transportasi pasien isolasi mandiri ke RSD Wisma Atlet menurut Iman Satria kelihatan sepele namun di luar dugaan, banyak sekali pasien isolasi mandiri di Jakarta. Jakarta saat ini baru punya ambulans 40-50 unit, sementara yang diangkut itu cukup banyak.
Ketersediaan ambulans ini harus dipikirkan oleh Pemprov DKI ke depan. Menurut Iman Satria, kesiapan tempat tidur di Wisma Atlet juga menjadi menjadi perhatian penting. “Jakarta juga ada RS rujukan. Yang OTG (orang tanpa gejala) sendiri pun harus dirawat d RS, yang ringan masuk ke mana yang sedang masuk ke mana dan berat masuk ke mana. Itu problemnya saya kira,” katanya.
Iman yakin dengan dibukanya gedung baru di Wisma Atlet bisa menampung pasien isolasi mandiri lebih banyak. Masalah lainnya yang dihadapi saat ini, ungkap Iman, terkait informasi klaster baru yang membuat masyarakat resah.
“Mereka ingin segera orang itu langsung diangkut. Kalau tidak jadi bermasalah. Nah ini kan tidak bisa cepat-cepat. Dalam tiap hari ini, mereka terus bekerja dalam memperbaiki kinerja dan administrasi. Administrasi itu juga meliputi sumber daya manusia yang harus diperbanyak,” katanya.
Politisi Gerindra itu mengungkap bahwa setiap pasien isolasi mandiri yang ingin masuk ke RSD Wisma Atlet harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan swab. “Orang yang datang itu (Wisma Atlet) kan langsung diperiksa swab dan lain-lain. Di sana di bawahnya diperiksa. Jadi butuh waktu,” jelasnya.
Sumber: BeritaSatu.com