Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Riza Patria, meminta setiap keluarga menunjukkan satu anggota keluarga sebagai kader Covid-19 atau Satgas Covid-19. Satgas Covid-19 keluarga ini akan bertugas memastikan anggota keluarga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya kasus Covid-19 di klaster keluarga.
"Klaster keluarga kami sudah mengantisipasi sejak awal setiap KK menunjuk satu anggota keluarga menjadi kader covid atau menjadi satgas yang tugasnnya memastikan seluruh anggota keluarga melaksanakan protokol Covid-19," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Satgas Covid-19 keluarga ini, kata Riza juga bertugas melakukan koordinasi secara terus menerus dengan pimpinan wilayah setempat mulai dari Ketua RT, Ketua RW dan lurah. Menurut Riza, keberadaan satgas Covid-19 keluarga akan mengisi dan melengkapi tugas dari RT, RW dan lurah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Kemudian terus peduli sesama warga sekitarnya dan terus memberikan informasi dan kondisi dari anggota keluarga untuk dapat dikethui oleh pimpinan RT dan RW yang nanti diteruskan kepada instansi terkait," ungkap dia.
Diketahui, sebanyak 2.784 pasien positif Covid-19 tanpa gejala tengah menjalani isolasi mandiri dan perawatan di Tower 4-7 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) hingga pukul 08.00 WIB.
Komandan Lapangan RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut M Arifin menyebutkan, beberapa waktu terakhir pasien positif Covid-19 yang datang banyak dari klaster keluarga.
"Ini perlu disampaikan ke masyarakat luas, bahwa angka klaster keluarga masih tinggi. Kemarin ada klaster keluarga baru datang Puskesmas Duren Sawit jumlahnya 6 Kepala Keluarga (KK) berjumlah 26 pasien dibawa menggunakan dua bus dan dibawa ke UGD Tower 6 Wisma Atlet Kemayoran," ujar M. Arifin, Selasa (13/10/2020).
"Keenam KK ini semua positif anggota keluarganya. Ada yang cuma karena pergi ke pasar ibunya malamnya demam, batuk-batuk dan setelah di-swab, positif. Akhirnya seluruh keluarganya di-swab dan positif semuanya. Terkait kebijakan pelonggaran PSBB harus dilihat lagi kalau angka positif klaster keluarga masih ada seperti dari Duren Sawit ini," tambah M Arifin.
Sumber: BeritaSatu.com