Jakarta, Beritasatu.com - Polres Metro Jakarta Selatan, melakukan pengamanan dan penyekatan di perbatasan kota terkait rencana aksi unjuk rasa mahasiswa, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pengamanan dilakukan di sejumlah objek vital dan sentra perekonomian.
"Kita tetap melakukan penyekatan di batas-batas kota. Titiknya tetap seperti kemarin, pokoknya batas kota, objek vital dan pusat perbelanjaan," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (16/10/2020).
Selain itu, kata Antonius, polisi juga mencegah pelajar ikut demonstrasi agar tidak menjadi korban atau bahkan dimanfaatkan untuk melakukan perusakan dan melanggar tindak pidana.
"Adik-adik (pelajar) juga kita tetap cegah jangan sampai ke tempat arahnya unjuk rasa. Seperti kita ketahui dua kali (demo) kemarin kan rusuh, ada bentrok. Meskipun sebentar saja, tidak meluas, tapi jangan sampai adik-adik kita jadi korban," ungkapnya.
BACA JUGA
Menyoal berapa personel yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan, Antonius tidak merinci, namun melibatkan dua pertiga dari jumlah personel Polres Metro Jakarta Selatan. "Siaga satu pokoknya, dua pertiga kekuatan dilibatkan," katanya.
Diketahui, massa dari BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana akan menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja, di Istana Merdeka, hari ini.
BEM SI meminta Presiden mengeluarkan Perppu dan mencabut UU Cipta Kerja, termasuk mengecam tindakan represif aparat. Jumlah massa yang akan turun ke jalan disebut sekitar 6.000 orang.
Sumber: BeritaSatu.com