Jakarta, Beritasatu.com - Keputusan yang diberikan pemerintah atas pembatasan kapasitas penonton hingga 25% , menimbulkan dilema yang berat bagi pengelola bioskop Ibu Kota. Alhasil, mereka tidak kompak untuk membuka kembali, dengan alasan tidak semua jaringan bioskop di DKI sepaham dengan regulasi penonton 25% tersebut.
Sebut saja Cinema XXI yang konsisten menunda operasional kembali layar bioskop di DKI, sementara CGV menunggu hasil penilaian dari Pemprov DKI, dan Cinepolis yang enggan berkomentar hingga berita ini diturunkan.
Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol menjelaskan, pihaknya telah mempelajari dan memperhitungkan lebih lanjut terkait Surat Keputusan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta. Namun, pihaknya tetap memutuskan untuk menunda pembukaan bioskop di wilayah Jakarta.
"Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan film yang akan ditayangkan, baik film Hollywood maupun film Nasional,” terang Dewinta dalam surat elektronik yang terima Suara Pembaruan, Minggu (18/10/2020).
Tak lupa ia mengatakan, Cinema XXI mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras yang terus dilakukan oleh jajaran Pemerintah Pusat, Daerah, tenaga kesehatan dan para relawan untuk pengendalian pandemi ini.
"Marilah kita bersama-sama berdoa, agar keadaan semakin membaik. Semoga Cinema XXI dapat kembali menghadirkan afforadble ultimate movie experience ke tengah masyarakat Indonesia, dan turut berkontribusi bagi perekonomian bangsa,” ungkapnya.
Meski ratusan layar di Jakarta belum aktif kembali, di satu sisi, Cinema XXI justru sudah beroperasi kembali di enam kota besar Indonesia. Keenam kota itu adalah Ternate, Pontianak, Banjarmasin, Jayapura, Samarinda, dan Bandung. Mengapa sudah buka? Ternyata, pembatasan kapasitas pengunjung di enam kota itu adalah 50%, bukan 25% seperti Jakarta.
Film-film yang ditayangkan di enam kota sebagian besar adalah film yang sudah ditayangkan pada 2019 ataupun di awal 2020 sebelum pandemi berlangsung. Sebut saja film impor berjudul Anna, The Courier, Angel Has Fallen, I am Mother, Enter the Fat Dragon, The Operative dan Kill Chain. Sedangkan film lokal adalah Kajeng Kliwon karya sutradara Bambang Drias, yang telah tayang di bioskop pada 13 Februari 2020.
Asesmen CGV
Berbeda dengan Cinema XXI, jaringan bioskop CGV pada Senin (19/10/2020) akan mengikuti proses asesmen. Jika proses dinyatakan lulus oleh Pemprov DKI Jakarta, CGV akan segera beroperasional. Pihak CGV mengaku sudah mengikuti prosedur dengan mengajukan izin atau proposal ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk perizinan pembukaan kembali bioskop mereka.
"Keputusan buka atau tidak sebenarnya ada di Pemprov. Kita tunggu saja hasil assesmen dari mereka. Nanti baru bicara lainnya (mengenai lokasi dan juga harga tiket yang ditentukan untuk pemberlakukan kapasitas 25%),” kata Public Relations CGV, Hariman Chalid, kepada Suara Pembaruan, Minggu (18/10/2020) malam.
Sumber: Suara Pembaruan