Jakarta, Beritasatu.com - Jaringan bioskop CGV di DKI Jakarta, rencananya besok, Senin (19/10/2020) akan mengikuti proses asesmen. Jika proses dinyatakan lulus oleh Pemprov DKI Jakarta, CGV akan segera beroperasional. Pihak CGV pun mengaku sudah mengikuti prosedur dengan mengajukan izin atau proposal ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk perizinan pembukaan kembali bioskop mereka.
"Keputusan buka atau tidak sebenarnya ada di Pemprov. Kita tunggu saja hasil asesmen dari mereka. Nanti baru bicara lainnya (mengenai lokasi dan juga harga tiket yang ditentukan untuk pemberlakukan kapasitas 25%),” kata Public Relations CGV, Hariman Chalid, kepada Suara Pembaruan, Minggu (18/10) malam.
Sedangkan untuk daftar film yang ditayangkan, pihak CGV memiliki pilihan yang lebih luas dan juga baru. Mengingat, jaringan bioskop asal Korea ini memiliki kesempatan untuk menayangkan beberapa film baru asal negaranya tersebut yang sempat tertunda karena pandemi di awal tahun.
Seperti, Peninsula, Deliver Us from Evil, Ashfall, dan film horor bertajuk The Closet. Sedangkan film genre lainnya yang juga diputar adalah animasi bertajuk Doraemon the Movie: Nobita's Chronicle of the Moon Exploration, Terra Willy, Konosuba, dan My Hero Academia: Heroes Rising.
Sementara film lokal yang rencana mengisi layar di bioskop CGV adalah Sunyi yang sudah tayang pada 11 April 2019, dan juga Aku Tahu Kapan Kamu Mati yang seharusnya tayang 5 Maret 2020.
Untuk di luar Jakarta, CGV juga telah membuka enam bioskop di kota Bandung sejak 6 Oktober 2020. Manajemen pengelolaan jaringan bioskop CGV menerapkan sejumlah protokol kesehatan ketat yang wajib diikuti oleh staf maupun pengunjung yang berada di area bioskop.
Staf dan penonton wajib memakai masker di seluruh area bioskop. Mengecek suhu tubuh penonton sebelum masuk ke area bioskop. Mengurangi kapasitas tempat duduk di ruang auditorium hingga 50% guna menjaga jarak aman antar penonton.
Kemudian, pengelola selalu menerapkan prosedur kebersihan dengan cairan disinfektan di seluruh area bioskop dan menyediakan hand sanitizer, mengimbau penonton untuk memesan tiket menonton, makan dan minum secara daring dengan pembayaran digital (cash-free).
“CGV membentuk tim gugus tugas Covid-19 di bioskop dan selalu memberikan informasi tentang protokol kesehatan di bioskop,” tuturnya.
Istimewanya, meski kapasitas kursi hanya diperbolehkan terisi setengah, dalam pemantauan yang dilakukan Suara Pembaruan, harga tiket bioskop tidak terjadi kenaikan. Rata-rata, harga jual tiket berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 55.000 untuk bioskop regular (2D).
Sumber: Suara Pembaruan