Bekasi, Beritasatu.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menunda rencana pembelajaran tatap muka (PTM), yang sedianya bakal diselenggarakan pada Januari 2021 ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, mengatakan pemerintah daerah telah melakukan simulasi PTM dan menyatakan kesiapannya menggelar PTM di Kabupaten Bekasi.
“Pemerintah daerah telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka,” ujar Carwinda, Rabu (6/1/2021).
BACA JUGA
Bahkan, skema pembelajaran siswa dengan hanya menampung 50% kapasitas kelas telah disepakati dan pelajar wajib diantar jemput oleh orangtua siswa atau pihak yang ditugaskan.
“Sarana dan prasarana pendukung seperti tempat mencuci tangan, pengukur suhu tubuh telah disediakan di setiap sekolah. Namun, kasus penyebaran Covid-19 terus meningkat,” imbuhnya.
Sehingga kegiatan PTM di sekolah ditunda sementara waktu hingga penyebaran Covid-19 dapat terkendali. “Sudah ada beberapa sekolah yang mengajukan izin pembelajaran tatap muka, tapi kami kaji ulang hingga kasus Covid-19 menurun,” katanya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, menambahkan hingga kini pemerintah daerah belum mengeluarkan kebijakan terkait PTM di sekolah. Dengan begitu, seluruh murid masih melakukan pembelajaran daring di rumah masing-masing.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi khawatir dengan adanya pembelajaran tatap muka di sekolah dapat menimbulkan peningkatan kasus Covid-19,” ujar Eka Supria Atmaja.
Pemkab Bekasi menjadwalkan PTM dimulai awal Januari 2021 ini. Namun, melihat kondisi di daerah lain seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang juga menunda kegiatan PTM Januari ini.
“Jangan sampai keadaan tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka, tapi tetap dipaksakan dan berdampak buruk bagi siswa,” katanya.
Eka mengatakan, melihat tren kasus Covid-19 saat ini, terjadi kenaikan kasus padahal pemda sudah berupaya untuk menekan angka penyebaran dengan menggelar tes usap PCR secara massal di kawasan industri.
Terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku, masih melakukan pembahasan bersama dengan semua unsur.
“Pemerintah Kota Bekasi masih mengevaluasi melihat kondisi sekarang ini. Sesiap apapun juga, kesiapan itu bukan dari pemerintah tapi dari penyelenggara (sekolah),” ujar Rahmat Effendi.
Sumber: BeritaSatu.com