Depok, Beritasatu.com - Sebanyak 11.140 orang tenaga kesehatan di Kota Depok akan mengikuti vaksinasi Covid-19 pada Kamis (14/1/2020). Secara simbolis saat launching akan ada 10 pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) yang akan divaksin.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, dari segi tempat, sumber daya manusia telah siap untuk melaksanakan vaksinasi. Tahap pertama vaksinasi dikhususkan untuk tenaga kesehatan. Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di 38 puskesmas se-Kota Depok, 20 rumah sakit swasta, 1 RSUD, dan 1 RS Bhayangkara Brimob. Totalnya terdapat 60 fasilitas kesehatan yang akan menjadi tempat vaksinasi.
"Kami telah mengonfirmasi kesiapan pos-pos kegiatan vaksinasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Karena di RSUI ini menjadi salah satu tempat pelaksanaan kegiatan vaksinasi dan launching-nya juga akan digelar di sini," ujar Idris usai meninjau RSUI didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran, Dandim 0508 Agus Isrok Mikroj, Direktur RSUI Astuti di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2020).
Diungkapkan Idris, dalam pelaksanaan vaksinasi ini terdapat empat meja yakni meja pertama adalah meja pendaftaran, meja kedua adalah meja screening, meja ketiga adalah meja pemberian vaksinasi, dan meja keempat adalah meja pencatat dan observasi.
"Pertanyaan pertama yang ditanya saat vaksinasi nanti adalah apakah kita pernah terinfeksi virus Covid-19 atau tidak? Jika kita menjawab iya maka vaksinasi tak dilanjutkan. Untuk kondisi saya sendiri pasti sudah bisa menjawab sendiri kondisi saya seperti apa. Tidak perlu saya jelaskan, ya," kata Idris sambil tertawa.
Idris menuturkan, warga Depok diminta untuk tidak ragu terhadap vaksin Sinovac. Apalagi vaksin ini telah mengantongi izin EUA dari BPOM dan juga MUI telah menyatakan bahwa vaksin Sinovac halal.
"Kita tidak boleh menolak. Ini untuk kesehatan kita. Apa yang dilakukan ini adalah bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kita harus berpikir positif. Tanamkan kepercayaan kepada pemerintah," tutur Idris.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengungkapkan bahwa di Depok tidak ada sanksi jika menolak vaksin atau tidak mau divaksin.
"Kita di Depok memang tidak ada vaksin. Kami lebih ke arah edukasi ya. Mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi," ujar Dadang.
Sumber: BeritaSatu.com