Bogor, Beritasatu.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merencanakan penataan pusat kuliner Suryakencana dengan bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 31 miliar. Penataan kawasan dengan merubah 10 koridor atau gang di sepanjang pedestrian Suryakencana.
Kepala Bidang Pembangunan Kebinamargaan, Dinas PUPR Kota Bogor, Dadan Hamdani menuturkan, bantuan dari pemerintah pusat melalui bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 31 Miliar untuk peningkatan pusat jajanan kawasan Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Dadan menjelaskan, saat ini Dinas PUPR sudah merampungkan desain sepuluh koridor yang terdiri dari tujuh koridor sebelah kiri dan tiga koridor di sebelah kanan.
“Anggaran PEN, Pemkot Bogor akan menata kembali kawasan Suryakencana. Dalam hal ini yakni tujuh koridor dari mulai jalan Roda 1 sampai 7, jalan Pedati, jalan Lawang Saketeng, dan jalan Rangga Gading. Biaya Rp 30 miliar untuk fisik dan Rp1 miliar untuk pengawasan atau konsultan," jelas Dadan, Minggu (17/1/2021).
Ia menuturkan, pihaknya menargetkan pelaksanaan lelang konsultan bisa dilakukan di akhir Januari dan Maret lelang fisik, sehingga April sudah bisa dimulai kegiatan penataan
Nantinya Jalan Pedati dan Jalan Lawang Saketeng sebagian ruas menjadi pedestrian dan sebagian lagi jalan mobil. Sementara untuk Jalan Rangga Gading berubah semua menjadi pedestrian.
Untuk tujuh koridor di Gang Roda 1 sampai 7 akan dipasang ornamen-ornamen dengan tema berbeda yang akan memperindah koridor. Koridor satu dengan tema The Beginning Chinese Gate, koridor dua temanya The Chinese Village, koridor tiga temanya The Five Elements, koridor empat temanya The Paintings and The Wall, koridor lima temanya The Proverbs, koridor enam temanya The Oriental Garden, dan koridor tujuh temanya The Suryakencana's History.
“Diperkirakan proses pembangunan akan berlangsung tujuh sampai delapan bulan atau sampai November, mengingat terdapat unsur arsitektur di tujuh koridor yang pengerjaannya cukup lama,” tambah Dadan.
Pada akhir Agustus 2020, Pemkot Bogor meresmikan Pusat Kuliner Teras Surya Kencana (Surken) yang berada di kawasan Suryakencana. Bagian kecil Pecinan itu menjelma menjadi tempat kumpul penganan khas Bogor yang melegenda.
Sebelumnya, yang terlintas hanya kesemrawutan lalu lintas dan pedagang. Belum lagi tumpukan sampah. Bau tak sedap hingga becek di jalanan yang berlubang. Tetapi itu dulu. Sekarang, ada 38 tenda kuliner khas Bogor, siap memanjakan lidah. Sekaligus bernostalgia dengan cita rasa penganan lawas.
Hasil sulap yang epik hingga menjadi pusat kuliner di Bogor itu kini diisi oleh 38 booth dengan berbagai makanan legendaris dan khas kota hujan.
Mulai dari bir kotjok, soto mie, laksa, toge goreng, dan es pala yang sudah tidak asing di telinga pecinta kuliner. Selain makanan yang beraneka ragam dan menggugah selera, tempatnya pun sangat tertata rapi, nyaman dan bersih.
Teras Surken merupakan destinasi baru yang bertujuan memindahkan keramaian dari Jalan Surya Kencana tanpa perlu menggusur para pedagang. Aneka jajanan legendaris bisa ditemukan di sini dan yang pasti, jadi makin nyaman serta Instagramable.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan Teras Surken merupakan sentra kuliner baru yang ditata lebih baik sehingga lebih ramah pengunjung terutama keluarga. Selain itu, agar kawasan Surya Kencana dapat tertata rapi dan bersih sehingga nyaman dilewati.
"Mereka kita relokasi tanpa menggusur supaya pedagang bisa tetap berjualan dan pengunjung merasa nyaman," kata Bima beberapa waktu lalu.
Kebijakan tersebut mendapat respon sangat baik dari pedagang. Kini, lokasi berjualan menjadi lebih bersih dibandingkan sebelumnya.
Posisi teras surken ini pun sangat strategis, karena berada di sentral keramaian Kota Bogor. Pengunjung tidak hanya warga lokal saja, tetapi banyak berdatangan dari kota lain seperti Jakarta, bandung, dan lainnya.
Kata Bima, peresmian Teras Surken menjadi salah satu upaya Pemkot Bogor dalam rangka mendongkrak perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Ke depan akan ada beberapa kawasan yang diperuntukkan bagi UMKM kerajinan.
Sumber: BeritaSatu.com