Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan tingkat keterisian atau okupansi 101 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 sudah di atas angka 85%. Berdasarkan data 10 Januari 2021 lalu, kata Dwi, terdapat peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di RS rujukan.
“Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 7.548, persentase keterisiannya sebesar 86% dengan total pasien isolasi sebanyak 6.501 orang. Sedangkan, untuk tempat tidur ICU sejumlah 995, persentase keterisiannya sebesar 85% dengan total pasien ICU sebanyak 849 orang,” kata Dwi dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menyiasati kapasitas RS rujukan Covid-19 yang sudah mulai penuh di DKI Jakarta.
Pertama, kata dia, melakukan refungsi rumah sakit seperti Rumah Sakit Khusus Duren Sawit yang awalnya hanya memberikan pelayanan untuk kesehatan jiwa, dan sudah direfungsi untuk memberikan pelayanan Covid-19.
“Itu adalah rumah sakit kita yang memiliki kapasitas tempat tidur untuk Covid-19 lebih dari 200. Padahal tadinya itu rumah sakit khusus untuk kesehatan jiwa, bukan rumah sakit umum. Tapi kami telah merefungsi,” kata Widyastuti.
Kedua, tutur Widyastuti, melakukan pelebaran rumah sakit full Covid-19 seperti 13 RSUD yang sudah menjadi rumah sakit full Covid-19. Menurut dia, hampir 50% tempat tidur di 13 RSUD milik Pemprov DKI Jakarta sudah menjadi tempat tidur untuk pelayanan pasien Covid-19.
“Strategi ketiga, ini belum selesai. Tentu kami perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta yang terus-menerus berpartisipasi membantu kita. Termasuk RS BUMN, TNI, Polri,” tandas dia.
Widyastuti mencontohkan RS Ukrida yang merupakan RS rujukan Covid-19 hasil kolaborasi antara RS Ukrida (swasta), PT Pertamina Bina Medika IHC atau Pertamedika IHC (BUMN), dan Pemprov DKI Jakarta. Dalam kolaborasi tersebut, masing-masing sektor memberikan kontribusi sesuai peran-perannya masing-masing sehingga bisa menghasilkan RS rujukan Covid-19 yang berkualitas.
“Kami ada rumah sakit baru, RS Ukrida sebagai RS rujukan Covid-19 di mana sarananya disiapkan swasta dari pihak RS Ukridanya, tapi dari manajerial, SDM disiapkan oleh BUMN, Pertamedika IHC. Nah peran Dinkes memberi regulasi, memfasilitasi, dan menyiapkan tempat dan akomodasi bagi tenaga kesehatannya,” pungkas Widyastuti.
Diketahui, hingga saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta sudah mencapai angka 229.726 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 204.711 dengan tingkat kesembuhan 89,1%, dan total 3.815 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 17,9%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,6%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Jumlah orang yang dites PCR di Jakarta sepekan terakhir sebanyak 108.681 orang atau 10 kali lipat dari standar WHO. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai hari ini sebanyak 21.200. Mereka masih dirawat atau menjalani isolasi).
Sumber: BeritaSatu.com