Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, hingga saat ini, tidak ada masalah dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.
"Sejauh ini vaksin yang diberikan tidak masalah, tidak ada efek samping. Pak presiden, para gubernur, bupati, walikota dan para tokoh sudah melaksanakan, memberikan contoh dan teladan,” ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Ariza juga berharap proses vaksinasi berikutnya bisa berjalan lancar. Apalagi, orang yang sudah disuntik vaksin Sinovac, akan disuntik kembali dalam selang waktu 14 hari.
"Mudah-mudahan bisa lancar vaksin kedua dan seterusnya seluruh warga yang memang berhak dan harus divaksin bisa segera mendapatkan," imbuh dia.
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan diberikan kepada 131.000 tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan DKI Jakarta. Setiap penerima, akan diberikan 2 dosis vaksin Covid-19 dalam selang waktu 14 hari. Sehingga dibutuhkan kurang lebih 262.000 vaksin Sinovac untuk penyuntikan tahap pertama bagi tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta baru mendapatkan 120.040 vaksin Sinovac dari pemerintah pusat yang sedang disuntikan kepada 60.000 tenaga kesehatan dan 20 tokoh publik. Pihaknya, masih menunggu tambahan vaksin Covid-19 karena DKI Jakarta masih membutuhkan 142.000 vaksin Sinovac untuk disuntikan kepada 71.000 tenaga kesehatan pada tahan pertama ini.
"Sesuai ketentuan bapak presiden, program vaksinasi Covid-19 menjadi tanggung jawab pemerintah (pusat),” kata Widyastuti.
Secata total, tutur Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 7.610.198 warga DKI diberikan vaksin Covid-19 sehingga herd immunity bisa tercapai. Selain 131.000 tenaga kesehatan, kata dia, kolompok berikut yang menjadi penerima vaksi adalah pelayan publik dengan jumlah sekitar 500.000 orang.
"Lalu, kelompok yang rentan secara geospasial maupun ekonomi ada 3 jutaan lebih, kelompok usaha 2 jutaan lebih dan juga kelompok lansia. Memang ada informasi dari Kementerian Kesehatan, selain umur 18 sampai 59 tahun, ada kelompok lansia tertentu yang bisa diberikan vaksin, itu sebanyak 980.000 lebih,” beber dia.
Pihaknya, lanjut Widyastuti juga sudah menyiapkan 488 faskes terdaftar P-Care BPJS sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Ratusan faskes ini mencakup RSUD, RS vertikal/TNI/Polri, RS swasta, Puskesmas dan klinik pemerintah atau swasta. Kapasitas penyutikan vaksin di DKI Jakarta cukup besar sehingga bisa dilakukan kurang dari seminggu untuk 60.000 tenaga kesehatan. Namun, harus jeda 14 hari untuk disuntikan vaksin yang kedua.
"Kita juga sudah menyiapkan 1.498 vaksinator dengan kapasitas penyuntikan sebanyak 19.741 target vaksin per hari,” pungkas Widyastuti.
Sumber: BeritaSatu.com