Jakarta, Beritasatu.com - Sebanyak 266 penyelam masih melakukan pencarian terhadap memory Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada operasi pencarian hari ke-12 pada Rabu (20/1/2021).
Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Rasman MS mengatakan meski cuaca di Last Know Position (LKP) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sekitar perairan Kepulauan Seribu mudah berubah, tetapi tim SAR gabungan tetap bersemangat melakukan pencarian.
"Terkait rencana operasi SAR Kamis (21/1/2021) esok hari, tim SAR gabungan masih melaksanakan rencana seperti hari ini. Tim penyelam dari Basarnas, Denjaka, Taifib, Puslambair, Kopaska, Marinir, Bakamla, Polisi, Bea Cukai, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan lainnya fokus mencari pada 4 sektor yang sudah terbagi. Sementara tim permukaan air, tetap melakukan penyapuan pada 6 sektor. Tim darat juga melaksanakan penyisiran di bibir pantai sepanjang kawasan Kepulauan Seribu," ujar Rasman, Rabu (20/1/2021) sore di Dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Pihak Basarnas menyebutkan rincian untuk para penyelam yang berjumlah 266 penyelam yakni sebagai berikut: 92 orang penyelam TNI AL, 67 penyelam Basarnas, 45 penyelam Brimob Polri, 22 penyelam IDRT, 18 penyelam POSSI, 9 penyelam Bakamla, 4 penyelam Wanadri, 4 penyelam PT Cakrawala Amartha Jaya, 3 penyelam Sudin Damkar Jakarta Utara, dan 2 penyelam Bea Cukai.
Area prioritas bawah permukaan laut disebutkan dibagi menjadi empat sektor yakni: Sektor 1 Dislambair, Sektor 2 Denjaka & Taifib, Sektor 3 Basarnas - Polisi - IDRT - Potensi, Sektor 4 Kopaska. Kapal yang digunakan untuk membantu sektor pencarian di bawah permukaan laut yakni KRI Rigel.
"Di hari ke-12, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 1 serpihan material pesawat. Sehingga total temuan sampai pukul 18.00 WIB, sebanyak 324 human remains, 64 serpihan pesawat, dan 55 potongan besar pesawat. Koordinasi intensif juga kami lakukan dengan nelayan, karena material pesawat dan potongan tubuh penumpang yang belum berhasil kami evakuasi, diperkirakan sudah menyebar baik di permukaan maupun di dasar laut," tandas Rasman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.
Sumber: BeritaSatu.com