Jakarta, Beritasatu.com - - Dua petinggi DPP PDI Perjuangan (PDIP), Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua Djarot Saiful Hidayat mengaku menjadi bagian dari warga yang menjadi korban banjir Jakarta dan sekitarnya.
Hasto bercerita soal kisahnya yang harus mengungsi di Sabtu (20/2/2021) dini hari, dari rumahnya di kawasan Villa Taman Kartini, Bekasi, ke kantornya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Begitu ada alarm banjir jam 02.30 Sabtu dinihari, saya terpaksa langsung mengungsi. Saya menyetir mobil sendiri ke kantor di Menteng, karena mau mempersiapkan agenda-agenda gerakan penghijauan dan pembersihan sungai," kata Hasto.
Hasto mengaku ini bukan yang pertama kali baginya. Tahun lalu rumahnya juga kebanjiran di mana lumpur dan berbagai jenis binatang masuk ke rumahnya. Barang-barang pribadi dari perabotan hingga mobil pribadi kerap terpaksa dikorbankan.
Saking merasa ampun dengan banjir, Hasto mengaku dirinya pernah mewacanakan untuk pindah rumah. Namun, para pengurus RT/RW setempat meminta agar Hasto bersabar dan tidak pindah. Warga mengajak Hasto bersama-sama mengusulkan sejumlah ide perbaikan kepada Pemkot Bekasi.
"Sudah ada musyawarah RT/RW bagaimana mengatasi banjir di perumahan dan sudah diusulkan kepada pemda. Tapi belum masuk prioritas jadi kita harus sabar menunggu. Masih dalam daftar antrean untuk ditangani. Meskipun sudah tiga tahun berturut-turut kena banjir," jelas Hasto.
Djarot Saiful Hidayat juga mengalami hal yang sama di banjir tahun ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku rumahnya di wilayah Jakarta Selatan mengalami kebanjiran.
"Kemarin alhamdulillah dapat kiriman, sudah masuk sampai garasi. Kita tidak bisa keluar kemana-mana karena lingkungan sekitarnya, banjir semuanya. Jadi betul-betul terima kasih, saya dapat banyak kiriman. Ada kiriman ember, pot, bunga, ular belum, alhamdulillah," kata Djarot.
Wasekjen DPP PDIP Sadarestuwati menyatakan pihaknya turut berempati dengan warga Jakarta dan sekitarnya yang mengalami bencana banjir tahun ini. Partainya, lewat Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), langsung bergerak memberikan bantuan. Seperti alat-alat evakuasi untuk membawa pengungsi ke tempat lebih aman. Lalu mendirikan dapur umum demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama mengungsi.
"Bahkan saya sendiri di rumah, saya buat dapur umum. Alhamdulillah teman-teman langsung bergerak dengan perahu karet yang kami punya. Kemarin mengevakuasi bayi juga," kata Sadarestuwati.
Sumber: BeritaSatu.com