Jakarta, Beritasatu.com -Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), menanggapi pernyataan Wali Kota Bogor Bima Arya yang menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum membalas surat Bima Arya terkait penyebab banjir Jakarta. Menurut Ariza, penanganan banjir Jakarta tidak bisa hanya dilakukan Pemprov Jakarta sendiri, namun perlu langkah sinergis dengan daerah-daerah sekitar Jakarta.
"Untuk pengendalian banjir, itu tidak bisa sendiri, tidak hanya Jakarta, Bogor, bahkan Depok, Tangerang, bahkan sampai Cianjur itu kita kerja sama," ujar Ariza di Jakarta, Selasa (23/2/2021).
Ariza mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan Perpres Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Dia berharap dengan Perpres 60/2020, penanganan persoalan masalah-masalah strategis di Jabodetabek-Punjur termasuk masalah banjir lebih sinergis dan terintegratif.
"Mudah-mudahan ke depan, satgas yang dibentuk ini, di bawah kementerian Pak Sofyan Djalil, juga bisa efektif bekerja dan sudah memiliki anggaran yang cukup dalam rangka membantu pengendalian banjir di seluruh wilayah Jabodetabek-Punjur termasuk di Jakarta," imbuh Ariza.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyebab dan rekomendasi penanganan banjir Jakarta. Namun surat tersebut belum direspons.
Rekomendasi tersebut merupakan hasil ekspedisi Bima Arya dan tim di sungai Ciliwung dengan mengarungi 70 kilometer dari Sukaresmi, Kota Bogor hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta. Selama perjalanan dua hari itu, Bima mengaku menemukan 34 titik permasalahan Ciliwung. Mulai dari penyempitan sungai, limbah, hingga bangunan liar.
“Banjir Jakarta bukan hanya kiriman Bogor atau Puncak, tetapi (masalah) DAS hulu ke hilirnya. Saya sudah menyurati Pak Gubernur waktu itu, terkait temuan kami dari ekspedisi yang seharusnya jadi perhatian bersama. Tetapi belum dijawab,” kata Bima, Minggu (21/2/2021).
Menurut Bima, banjir Jakarta itu bisa diatasi dengan pembenahan daerah aliran sungai (DAS). Namun, hal itu tidak bisa dilakukan secara parsial dan tidak bisa juga dikerjakan secara mendadak pada saat musim penghujan.
“Harus terintegrasi dari hulu hingga hilir, itu persoalannya. Harus ditangani bersama-sama,” kata Bima.
Sumber: BeritaSatu.com