Bogor, Beritasatu.com - Sebagai penyintas, Wali Kota Bogor Bima Arya dijadwalkan menerima vaksin, hari ini. Namun, vaksinasi itu ditunda, lantaran titer antibodi Bima 197, di atas ambang 130. Ia disarankan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk tidak menjalani vaksinasi Covid-19 terlebih dahulu.
Hal itu diceritakan Bima Arya saat membuka vaksinasi tahap kedua di Puri Begawan, Kota Bogor, Senin (1/3/2021). Dalam kesempatan itu dirinya ingin mengedukasi kepada para penyintas.
Berdasarkan ketentuan, penyintas diperbolehkan menerima vaksin setelah tiga bulan dan secara medis bagi yang pernah positif Covid-19 diperkenankan vaksinasi.
"Namun saya ingin memberikan contoh, kemarin saya dicek darah secara keseluruhan dan dicek khusus antibodinya. Di situ dilihat bahwa antibodi saya masih sangat tinggi. Jadi titernya itu 197. Syarat untuk memberikan donor plasma, itu minimal 130," kata Bima.
Bima heran karena bulan ini tepat setahun menjadi alumni Covid-19, tetapi titer antibodinya masih tinggi. Dia menduga, tanpa diketahui Bima pernah reinfeksi. Sehingga sempat turun dan reinfeksi kemudian naik lagi.
"Karena itu berdasarkan saran dari beberapa dokter spesialis, dan kemarin malam saya juga komunikasi dengan pak Menkes bagaimana kalo titernya masih tinggi. Disarankan agar ditunda dulu vaksinnya," kata Bima menirukan saran Menkes Budi Gunadi.
Bima menyebut, tiga bulan ke depan, dia akan kembali memeriksa kadar antibodinya dan bila antibodinya turun, bisa diberikan vaksin Covid-19.
"Fungsi vaksin itu memberikan antibodi. Saat ini antibodi saya masih bagus di atas rata-rata, sehingga mubazir bila diberikan vaksin. Tidak ada efek apa-apa," tambah Bima.
Tahap Kedua
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua mulai Senin (1/3/2021) hingga April 2021 dengan menyasar profesi pelayan publik.
Mulai dari penyintas Wali Kota Bogor Bima Arya, pedagang pasar, pengemudi ojek, guru hingga wartawan dijadwalkan akan disuntik vaksin Covid-19 produksi Bio Farma secara bertahap.
Ada beberapa lokasi vaksinasi, yakni di Gedung Puri Begawan, SMPN 5, RS Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark, dan Technonet IPB, ICC Botani.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua adalah mereka yang merupakan pelayan publik, mulai dari ASN, pejabat publik, pedagang hingga wartawan.
Untuk tenaga pelaksana melibatkan tim dari Dinkes, rumah sakit, dan puskesmas dengan menargetkan sasaran 1.500 orang per hari, sehingga diharapkan dalam kurun waktu satu bulan bisa rampung.
Sumber: BeritaSatu.com