Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya telah membebaskan lahan sepanjang 7,6 kilometer di bantaran sungai Ciliwung untuk dilakukan normalisasi atau pembangunan konstruksinya. Pembebasan lahan ini merupakan hasil kerja Pemprov DKI pada periode 2019-2020.
“Iya, Sungai Ciliwung ada 7,6 kilometer (lahan) yang sudah bebas, bisa dipasang sheetpile,” ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/3/2021) malam.
Ariza pun mempersilahkan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) untuk segera membangun konstruksi di lahan yang sudah dibebaskan tersebut. Dengan demikian, program normalisasi sungai bisa terealisasi tahun 2021 ini secara perlahan-lahan dan bertahap.
“Jadi kalau bisa (konstruksi normalisasi) dilakukan tahun ini oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, luar biasa. Mudah-mudahan tahun ini bisa menyelesaikan 7,6 kilometer,” imbuh Ariza.
Untuk pembebasan sisa lahan lainnya sepanjang 10 kilometer di Ciliwung, Ariza mengatakan pihaknya menargetkan selesai paling cepat pada 2020. Untuk mencapai target tersebut, Ariza berharap dukungan Pemerintah Pusat dan DPR khususnya dukungan anggaran. Pasalnya, anggaran pembebasan lahan untuk normalisasi menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Prinsipnya, kami kerja sama dengan BBWSCC, Kementerian PUPR, dengan pemerintah sekitarnya. Nanti kami akan minta dukungan dari teman-teman Komisi V DPR RI, untuk memberikan penguatan dan dukungan anggaran bagi penanganan banjir Jakarta dan sekitarnya,” pungkas Ariza.
Sumber: BeritaSatu.com