Di Tengah Pelonggaran, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Tersisa 1.196 Kasus

Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 per 22 Oktober berkurang 38 kasus dari hari sebelumnya.

Dengan demikain, jumlah kasus saat ini tersisa 1.196 kasus baik orang yang dirawat di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 maupun yang menjalani isolasi mandiri.

Hingga saat ini, kasus aktif Covid-19 masih terkendali meskipun DKI Jakarta sudah melakukan sejumlah pelonggaran aktivitas masyarakat selama masa berlakunya PPKM Level 2.

Pelonggaran kegiatan tersebut dilakukan di semua sektor mulai dari sektor usaha atau perkantoran, sekolah, tempat ibadah, ruang publik, mal, restoran, tempat wisata hingga transportasi publik.

“Jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 38 kasus, sehingga jumlah kasus aktif hingga 22 Oktober sebanyak 1.196 baik orang yang masih dirawat maupun isolasi,” ujar Dwi di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).

Dari jumlah 1.196 kasus tersebut, sebanyak 301 orang yang dirawat dan 895 orang yang menjalani isolasi mandiri. Sehari sebelumnya, 21 Oktober, jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 1.234 orang dengan perincian 300 orang yang dirawat dan 934 orang yang menjalani isolasi.

Jumlah kasus aktif saat ini turun tajam sebanyak 111.942 atau turun 93 kali lipat dibandingkan puncak kasus aktif di Ibu Kota yang terjadi pada 16 Juli 2021 lalu.

Pada saat itu, jumlah kasus aktif mencapai angka 113.138 kasus dengan perincian 88.295 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi dan sebanyak 24.843 pasien Covid-19 yang dirawat.

Jumlah kasus aktif saat ini sangat kecil dibandingkan total kasus positif Covid-19 di Jakarta yang sudah mencapai angka 860.633 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

“Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 845.884 dengan tingkat kesembuhan 98,3%, dan total 13.553 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%,” ungkap Dwi.

Selain itu, kata Dwi, positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir juga mengalami penurunan yang signifikan. Hingga saat ini, positivity rate di Jakarta sudah berada di angka 0,6 %. Angka ini terus menjauh dari ambang batal ideal positivity rate yang ditetapkan oleh WHO, yakni 5%.

“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,6%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%,” kata Dwi.

Padahal, dalam sepekan terakhir, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR sebanyak 137.276 orang atau 13 kali lipat dari standar minimun yang ditetapkan WHO untuk Jakarta. Standar minimun yang ditetapkan WHO, yakni 10.645 orang dites PCR per minggu di Jakarta.

“Dalam seminggu terakhir ada 137.276 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 628.609 per sejuta penduduk,” terangnya.

Sementara per 22 Oktober, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan tes PCR terhadap 22.295 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.511 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 83 positif dan 20.428 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 25.248 orang dites, dengan hasil 14 positif dan 25.234 negatif.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini