Evaluasi PPKM Level 2 di Jakarta, Kasus Aktif Covid-19 Turun Drastis
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 lebih dari sepekan, sejak 19 Oktober 2021. Meskipun banyak pelonggaran kegiatan selama PPKM Level 2, kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta saat ini justru makin membaik. Pelonggaran aktivitas ini berlaku mulai dari kapasitas hingga waktu operasionalnya. Bahkan transportasi publik sudah menerapkan kapasitas penuh atau 100% penumpang atau pelanggan.
Hal ini terlihat dari sejumlah indikator kasus-kasus Covid-19 yang semakin menurun bahkan kasus aktif Covid-19 sudah berada di bawah angka 1.000 kasus, meskipun testing dan tracing kasus Covid-19 terus meningkat. Begitu juga dengan tingkat keterisian di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 yang semakin turun.
Berikut ini merupakan kondisi kasus-kasus Covid-19 di Jakarta selama sepekan pelaksanaan PPKM Level 2:
1. Kasus aktif Covid-19 Tersisa 916 Kasus
Hingga 26 Oktober, kaasu aktif Covid-19 di Jakarta tersisa sebanyak 916 kasus atau turun sebanyak 137 kasus dari sehari sebelumnya. Dari jumlah ini, sebanyak 256 orang masih dirawat di rumah sakit dan 660 orang yang masih menjalani isolasi mandiri. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah 1.000 kasus yakni pada 5 April 2020 sebanyak 964 kasus aktif.
Jumlah kasus aktif saat ini turun tajam sebanyak 112.222 atau turun 123 kali lipat dibandingkan puncak kasus aktif di Ibu Kota yang terjadi pada 16 Juli 2021 lalu. Pada saat itu, jumlah kasus aktif mencapai angka 113.138 kasus dengan perincian 88.295 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi dan sebanyak 24.843 pasien Covid-19 yang dirawat.
Jumlah kasus aktif saat ini sangat kecil dibandingkan total kasus positif Covid-19 di Jakarta yang sudah mencapai angka 860.999 kasus atau hanya 0,1%. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 846.525 dengan tingkat kesembuhan 98,3%, dan total 13.558 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
2. Positivity rate di angka 0,4%
Positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 di Jakarta secara konsisten terus mengalami penurunan hingga saat ini sudah berada di angka 0,4%. Angka ini terus menjauh dari ambang batal ideal positivity rate yang ditetapkan oleh WHO, yakni 5%. Dengan angka positivity rate 0,4%, maka pandemi Covid-19 bisa disebutkan makin terkendali di DKI Jakarta.
Angka ini berarti jika 100 orang dilakukan tes PCR hari ini, maka hanya 1 orang yang didiagnosis positif Covid-19 dan sisanya, 99 orang dinyatakan negatif Covid-19. DKI Jakarta, pernah berada pada angka positivity rate 48%, yakni pada pertengahan Juni 2021. Saat itu merupakan puncak gelombang kedua pandemi Covid-19. Jika positivity rate-nya 48%, maka dari 100 orang yang dites PCR, 48 orang dinyatakan positif Covid-19 dan sisanya negatif Covid-19.
3. Testing dan tracing terus meningkat
Kasus aktif Covid-19 dan positivity rate mengalami penurunan di tengah langkah Pemprov DKI Jakarta gencar melakukan testing dan tracing. Dengan testing dan tracing yang tinggi, maka maka penanganan kasus Covid-19 akan lebih cepat dan data yang dihasilkan juga valid dan bisa menggambarkan situasi umum Covid-19 di Jakarta.
Dalam sepekan terakhir atau selama PPKM level 2 di Jakarta, angka testing atau tes PCR sudah mencapai 151.257 orang atau 15 kali lipat dari tandar minimun WHO di mana WHO menetapkan standar tes sebanyak 10.645 orang dites swab PCR per minggu di Jakarta. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 636.738 per sejuta penduduk.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga meningkatkan rasio tracing. Per 24 Oktober 2021, rasio tracing di Jakarta sebesar 15,72, yang mana berarti satu kasus positif dilacak dan dilakukan PCR kepada rata-rata 15-16 orang yang berkontak erat. Dalam melakukan tracing atau pelacakan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kader dasawisma, TNI-Polri, dan lain-lain.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga gencar melakukan penemuan kasus secara aktif (active case finding atau ACF), baik itu di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, mal, dan lain-lain. Data ACF di semua lokasi telah menurun, dari semula 4,4% per 24 September 2021, turun menjadi 3% per 25 Oktober 2021.
Salah satu yang menjadi sorotan publik adalah ACF yang dilakukan di sekolah untuk mencegah laju penularan dan melihat efektivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, ACF di sekolah turut mengalami penurunan, dari semula 4% pada 25 September menjadi 2,3% pada 25 Oktober.
Pelaksanaan ACF di sekolah tersebut telah sesuai instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang mana ACF dilakukan pada minimal 10% dari sekolah yang melakukan PTM, mencakup 10% pendidik dan tenaga kependidikan, dan 10% peserta didik. Kaidah 10% ini sebagai upaya menguatkan surveilans untuk mencegah lonjakan kasus yang tidak terkendali.
4. BOR Tempat Tidur Isolasi 6% dan ICU 19%
Pemprov DKI Jakarta terus menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dalam penanganan Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, hingga 24 Oktober 2021, dari 140 RS yang merawat Covid-19, untuk tempat tidur isolasi sejumlah 5.083, persentase keterisiannya sebesar 6% dengan total pasien isolasi sebanyak 322 orang. Sedangkan, untuk tempat tidur ICU sejumlah 836, persentase keterisiannya sebesar 19% dengan total pasien ICU sebanyak 163 orang.
Angka BOR tempat tidur isolasi memang terus mengalami penurunan secara konsisten sejak puncaknya pada 21 Juni hingga 15 Juli 2021 lalu di mana BOR-nya berada di atas angka 90%. Puncak tertinggi terjadi pada 28 Juni lalu dengan angka BOR 94% di mana terpakai 9.787 tempat tidur isolasi dari kapasitas 10.448 bed.
Begitu juga BOR ICU terus menurun sejak masa puncaknya, 28 Juni hingga 21 Juli 2021 di mana pada masa itu BOR tempat tidur ICU berada di atas angka 90%. Puncak tertinggi BOR tempat tidur ICU terjadi pada 14 Juli di mana angka BORnya 95% di mana terpakai 1.446 bed dari kapasitas 1.523 bed.
Selain terus meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di 140 RS rujukan, Pemprov DKI juga telah menyediakan 290 puskesmas kelurahan dan 44 puskesmas kecamatan untuk pelayanan Covid-19. Lalu, terdapat kurang lebih 144.700 tenaga kesehatan dan penunjang untuk pelayanan pasien Covid-19, di antaranya 37.989 tenaga kesehatan di RS rujukan Covid-19, 7.106 di puskesmas dan 740 merupakan tenaga profesional. Laboratorium untuk mendiagnosis hasil tes PCR sebanyak 117 laboratorium dengan kapasitas 72.572 sampel/hari.
5. Kematian Akibat Covid-19 Hanya 5 Orang
Angka kematian akibat Covid-19 juga semakin terkendali. Dalam sepekan terakhir atau selama penerapan PPKM level 2 (19-25 Oktober), jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 hanya 5 orang. Jumlah ini sebenarnya meningkat sebanyak 2 orang dibandingkan pekan sebelumnya, 12-18 Oktober. Saat itu, jumlah yang meninggal hanya 3 orang.
Dua pekan terakhir angka kematian Covid-19 memang menurun siginifikan dibandingkan pekan 5-11 Oktober dengan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 15 orang dan pekan 28 September-4 Oktober yang meninggal sebanyak 27 orang. Hingga saat ini, jumlah yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 13.558 orang dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
Tetap Waspada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengakui bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta membaik. Namun, Widyastuti mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus ini dan melakukan deteksi dini. Vaksinasi dan deteksi dini berperan penting dalam mencegah timbulnya keparahan dan kematian.
“Jika ada gejala, masyarakat harus segera berobat dan melakukan pemeriksaan PCR untuk mencegah kefatalan dan dpt dipantau segera oleh petugas kesehatan. Apalagi, Covid-19 pada anak seringkali tidak menunjukkan gejala atau justru gejala lain, seperti diare/keluhan saluran pencernaan,” pungkas Widyastuti.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan