Jakarta, Beritasatu.com – Banjir rob atau banjir akibat naiknya air laut yang terjadi sejak Sabtu (6/11/2021) lalu telah menghambat usaha kerang hijau warga Pluit, Jakarta Utara. Wardala Bintoir (43), seorang pengusaha jual beli kerang di Blok Empang RT 09/22, Muara Angke, Pluit, mengaku usahanya terhambat akibat banjir rob.
Pria yang meneruskan usaha orang tuanya sejak 1995 tersebut mengaku usahanya terhambat, terutama pada sisi distribusi. Banjir rob membuatnya mengulur waktu distribusi kerang hijau ke pelelangan.
“Tetap memproduksi kerang, hanya saja kita mengulur waktu agar kerang bisa didistribusikan ke pelelangan. Jadi kalau siang seperti ini, biasanya sudah didistribusikan ke pelelangan, tetapi karena banjir, alat transportasi terhambat dan distribusinya malam,” kata Wardala saat ditemui Beritasatu.com pada Selasa (9/11/2021) siang.
Pria yang sudah 29 tahun menetap di kawasan Muara Angke tersebut mengatakan, saat musim hujan yang kerap diiringi banjir rob seperti saat ini, aktivitas jual beli kerang hijau hanya dilakukan pada malam hari. Hal ini lantaran saat malam hari, banjir rob biasanya mulai surut.
Ayah satu anak tersebut tetap menjalani usaha jual beli kerang hijau, meski mengaku kerepotan karena banjir rob,
“Biasanya menjual (kerang hijau) di siang hari dan selesai sekitar jam 21.00 WIB, tetapi (saat banjir) sekitar pukul 18.00 WIB baru dibawa ke pelelangan dan selesai sekitar 04.30 WIB,” tuturnya.
Wardala mengaku banjir rob tidak memengaruhi pendapatannya, meski mengganggu alur distribusi ke pelelangan.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com pada Selasa (9/11/2021), sekitar pukul 12.30 WIB, warga tetap menjalankan aktivitasnya, seperti mengupas dan membersihkan kerang hijau yang dimiliki Wardala. Diungkapkan Wardala, jumlah pekerjanya tidak pasti, tergantung kesediaan warga.
“Karyawan kurang pasti, karena bersifat gotong royong saja, jadi boleh bekerja ke mana saja,” ucapnya.
Sebagai pengusaha jual beli kerang hijau, Wardala berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk permukiman nelayan dalam menghadapi naiknya air laut. Salah satunya dengan membangun beton tinggi untuk menghalau naiknya air laut.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com