Omicron Masuk Indonesia, Begini Kondisi Covid-19 di Jakarta

Jakarta, Beritasatu.com - Varian baru Covid-19, Omicron masuk ke Indonesia setelah terdeteksi pada 15 Desember 2021 berdasarkan pengumuman dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kasus Omicron ini diketahui menulari petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta berinisial N.
Di tengah terdeteksinya kasus Omicron tersebut, kasus Covid-19 di Jakarta hingga 15 Desember 2021 masih landai dan terkendali. Bahkan kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan sebanyak 5 kasus dibandingkan kasus aktif sehari sebelumnya.
"Jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 5 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 217 baik orang yang masih dirawat maupun yang isolasi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Hingga saat ini, jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sebanyak 864.449 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan swabt test PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 850.649 dengan tingkat kesembuhan 98,4%, dan total 13.583 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%," ungkap dia.
Sementara positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,2%. Angka ini jauh dari ambang batas ideal positivity rate yang ditetapkan WHO yakni 5%.
Padahal, target testing PCR di Jakarta dalam sepekan terakhir sudah 9 kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO, yakni 93.398 orang. Standar WHO untuk jumlah testing PCR dalam sepekan di Jakarta sebayak 10.645 orang. Hingga saat ini, total tes swab PCR DKI Jakarta telah mencapai 712.214 per sejuta penduduk.
Dwi mengatakan, hingga saat ini jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 sebanyak 11.177.134 orang atau 125,0% dari target sasaran vaksinasi di Jakarta. Dari jumlah tersebut, 67% merupakan warga ber-KTP DKI dan 33% warga KTP non-DKI.
"Sedangkan vaksinasi Covid-19 dosis 2 kini mencapai 9.177.767 orang atau 102,6% dari target, dengan proporsi 70% merupakan warga ber-KTP DKI dan 30% warga KTP non-DKI,"ungkap Dwi.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, kata Dwi, Pemprov DKI Jakarta terus mendorong dan mengajak warga untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19. Warga, kata dia, bisa langsung datang ke sentra-sentra vaksinasi atau mendaftar online melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi.
Dengan mendaftar secara online, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan pre-screening tes online.
"Untuk menemukan tempat vaksinasi, warga juga mengeceknya melalui aplikasi google maps. Hanya dengan menuliskan “vaksin COVID-19”, warga dapat menemukan lokasi serta dibantu informasi jalur menemukan lokasi yang dipilih," tutur dia.
Selain vaksinasi, tambah Dwi, Pemprov DKI Jakarta juga terus gencar melakukan 3T (testing, tracing, treatment). Meskipun demikian, Dwi mengatakan Pemprov DKI tetap membutuhkan kesadaran masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita butuh kesadaran masyarakat karena vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian," pungkas Dwi.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Sandi, Mahfud, dan Khofifah Berpeluang Sama Dampingi Ganjar Pranowo
61 Kasus Pencurian Sawit di Simalungun Diselesaikan dengan Restorative Justice
Hasto PDIP Ajak Pemuda Baca Buku Pidato Soekarno To Build the World Anew
Pidato Bung Karno di PBB 63 Tahun Lalu Diakui sebagai Memory of the World
BMKG Catat 1.492 Hotspot Karhutla di Sumatera, Pekanbaru Mulai Diselimuti Asap
1
MA Perintahkan KPU Cabut Aturan yang Longgarkan Mantan Koruptor Jadi Caleg
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin