Tangerang, Beritasatu.com - Saat harga minyak goreng belum stabil, harga sejumlah bahan pokok mulai merangkak naik. Hal ini setidaknya berdasarkan pantauan Beritasatu.com di Pasar Anyar Kota Tangerang, Sabtu (22/1/2022).
Diketahui pemerintah menerapkan kebijakan satu harga minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter. Untuk tahap awal, minyak goreng murah itu didistribusikan ke ritel-ritel modern. Namun, penerapan kebijakan tersebut belum dirasakan dampaknya oleh pedagang di pasar tradisional. Bahkan, beberapa harga bahan pokok atau sembako di sejumlah pasar tradisional seperti gula pasir, gula merah, terigu dan sagu kini mulai merangkak naik.
"Enggakcuma harga minyak goreng yang naik, sekarang harga beberapa sembako, seperti gula pasir, gula merah, terigu dan sagu juga mulai naik rata-rata 10-15 persen dari harga normal," ungkap Engguan, pedagang Pasar Anyar yang ditemui Beritasatu.com.
Ditambahkannya, kenaikan beberapa harga sembako ini merupakan fenomena baru dan tidak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, Engguan berharap pemerintah segera turun tangan menanggulangi masalah ini.
"Tahun sebelumnya enggak pernah kayak gini. Kayak gula pasir yang tadinya harga normal Rp 13.000 sekilo sekarang bisa Rp 15.000 sampai Rp 16.000 sekilo. Kemudian harga gula merah dari Rp 19.000 sekarang Rp 22.000 dan semuanya rata-rata naik 10 persen," tegasnya.
Dengan meningkatnya harga ini, sejumlah pembeli Pasar Anyar mulai mengeluh. Akibatnya, pembeli terpaksa menekan pengeluaran belanjar mereka.
"Ya kalau cuma dipakai rumah tangga paling pembelinya mengurangi pembeliannya, tapi kalau untuk dagang gimana mau ngurangin pembeliannya karena kan biasanya mereka punya takaran sendiri. Makanya para pedagang banyak yang ngeluh karena kan enggak mungkin mereka naikin harga padahal harga bahannya naik. Akibatnya ya banyak yang untuk sementara enggak jualan dulu paling dan imbasnya ke kita juga pedagang di pasar karena kan biasa mereka beli bahannya di sini," tutur Engguan.
"Makanya saya berharap pemerintah punya solusi untuk menekan harga di pasar seperti bikin operasi pasar karena imbasnya ke kita juga yang dagang di pasar kayak gini, sepi," ungkap Engguan menambahkan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com