Praxion Sempat Dinyatakan Aman, Pengawasan BPOM Dipertanyakan
Jakarta, Beritasatu.com - Tim Advokasi untuk Kemanusiaan mempertanyakan pengawasan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya ditemukan kembali dua korban gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) setelah mengonsumsi obat Praxion. Padahal sebelumnya Praxion merupakan salah satu merek yang masuk dalam daftar aman obat yang dirilis BPOM.
"Adanya kasus baru gagal ginjal anak ini bukti kalau Kemenkes sudah bohong. Bilangnya tidak ada lagi penambahan kasus, tapi ternyata ada penambahan kasus lagi, kecolongan, termasuk juga soal konsumsi obat Praxion. Per 17 November kemarin, obat ini sudah dinyatakan aman oleh BPOM. Mereka kan punya pengawasan pre dan post market, di mana letak pengawasan itu?," kata perwakilan Tim Advokasi untuk Kemanusiaan Reza Zia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).
Reza menilai, kejadian ini bisa membuat masyarakat bingung dalam hal memilih obat yang aman untuk dikonsumsi anak.
"Dengan kejadian ini, kita harus percaya siapa lagi? BPOM bilang sudah aman, tapi ada lagi dua korban setelah mengonsumsi obat yang dinyatakan aman," kata Reza.
Sebelumnya, Kemenkes mengungumumkan telah mendapatkan laporan kasus baru GGAPA, setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu. Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril dalam keterangan resminya, Senin (6/2/2023).
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan