Perludem Sebut Komitmen Demokrasi Elite Politik Memudar
Minggu, 19 Februari 2023 | 21:42 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Anggota dewan pembina Perludem, Titi Anggraini menilai perkembangan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) hingga hari ini masih berkutat pada hal-hal yang bersifat prosedural dan belum bergerak pada substansi yang diharapkan muncul dalam diskursus tentang pemilu.
"Pasalnya, komitmen demokrasi di kalangan elite politik semakin memudar. Kenapa? Kita lihat yang kita cermati hari ini justru kita menangkap memudarnya komitmen elite kita pada praktik demokrasi itu sendiri," kata Titi di acara diskusi yang digelar Survei KedaiKopi, di Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Titi menyebutkan, pelaksanaan pemilu sejak era reformasi sebanyak lima kali dan menuju keenam untuk legislatif dan kelima untuk pemilihan presiden (Pilpres) langsung, namun masih terjadi perdebatan terkait pelaksanaan Pemilu 2024 diselenggarakan atau tunda.
"Itu tidak salah, karena narasi itu berangkat dari sejumlah elite yang semestinya memberikan keyakinan pada kita bahwa proses reguler 5 tahunan itu akan terselenggara," ucapnya.
Kondisi ini, kata Titi, bisa dinilai sebagai memudarnya komitmen elite dan masyarakat yang semakin percaya pada proses pemilu yang sudah semakin terinternalisasi.
Kendati begitu, Titi menyayangkan kondisi tersebut. Pasalnya, masyarakat semakin sadar dengan komitmen dan nilai-nilai demokrasi, justru elite menunjukkan komitmen yang memudar.
"Itu terbuka loh yang ngomong bukan main-main. Ketua partai, elite lembaga resmi negara dan seterusnya. Lembaga tinggi negara dan seterusnya. Jadi bagi saya kalau masyarakat mempertanyakan itu wajar," ujarnya.
Selain itu, Titi juga menuturkan perdebatan tentang jadi dan tidaknya pelaksanaan Pemilu 2024 termasuk kontroversi spekulasi berkaitan dengan sistem mengakibatkan fokus publik akhirnya abai pada dua hal, di antaranya; Pertama, fokus diskusi tidak terkait dengan kualitas kembangan penyelenggaraan tahapan pemilu.
Pasalnya, masyarakat diajak untuk berspekulasi secara terus menerus terkait pelaksanaan pemilu antara jadi atau tidak. Kedua, pola diskusi diarahkan akhirnya mengabaikan hal-hal yang bersifat gagasan.
BERITA TERKAIT

Prabowo Masih Aktif di Kantor, Belum Ambil Cuti di Hari Kedua Masa Kampanye Pilpres
BERSATU KAWAL PEMILU
Masa Kampanye Pemilu 2024, Bupati Sleman Minta ASN Sleman Hati-hati Gunakan Medsos
BERSATU KAWAL PEMILUBERITA TERKINI


Sudah Dikaruniai Anak, Pacar Menolak Menikah dengan Al Pacino

Diberhentikan Sementara Jadi Ketua KPK, Firli Bahuri Tetap Dapat 75 Persen Gaji

Deretan Alat Peraga Kampanye yang Diperbolehkan

Ternyata Mantan Menteri KP Edhy Prabowo Telah Bebas Bersyarat Sejak Agustus 2023

Kemendagri Dorong Layanan Kesehatan di Daerah Ditingkatkan

Kapak Kuno Sepanjang 51 Cm yang Ditemukan di Arab Kemungkinan Terbesar di Dunia

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

Aksi Viral di Medsos, 5 Pelaku Begal di Deli Serdang Ditangkap Polisi

Wendi Cagur Berani Pijat Kretek, Mengaku Sering Nyeri Pada Persendiannya

Minat Belanja Elektronik Saat Libur Nataru Tinggi

Prabowo Masih Aktif di Kantor, Belum Ambil Cuti di Hari Kedua Masa Kampanye Pilpres

Tindakan KPK dalam Kasus Firli, Potensi Peningkatan Kepercayaan Masyarakat


Sesi Siang Perdagangan Rabu 29 November 2023, IHSG Turun ke 7.038
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo